Skip to main content

Sinopsis dan Ulasan Film India Vaathi (2023)


Vaathi merupakan film India yang disutradarai dan ditulis oleh Venky Atluri. Film drama aksi ini berbahasa Tamil dan Telugu.

Film yang berdurasi selama dua jam lebih ini mengisahkan tentang seorang guru muda, Balamurugan atau Bala Sir (Dhanush), yang memperjuangkan dan mengubah sistem pendidikan yang seharusnya dapat diakses oleh semua orang, bukan hanya milik orang-orang menengah ke atas.

Bermula dari seorang siswa yang disuruh membereskan rental video milik kakeknya yang akan dijual untuk biaya pendidikannya, ia bersama dua temannya membersihkan rental tersebut dan menemukan sebuah video yang mereka harap itu adalah video porno. Mereka langsung menonton video tersebut. Namun ternyata isinya adalah sebuah video seorang guru yang sedang menerangkan satu soal matematika yang sama persis dengan PR siswa tersebut. Penasaran dengan siapa orang tersebut dan berharap bisa mendapatkan ilmunya, mereka bertiga mencari tahu. Lalu cerita kilas balik ke tahun 90an dimulai tentang siapa seseorang yang ada di video tersebut dan perjuangannya dalam mendidik para siswa yang tidak memiliki cukup uang untuk bersekolah juga pentingnya mendapatkan pendidikan serta pengetahuan.

Vaathi memiliki cerita yang sederhana namun menarik. Konflik yang disajikan cukup tipis. Sebagian besar adegannya sederhana dan konvensional sehingga memperluas jangkauannya di kalangan penonton. Oleh karena itu sebagian besar pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan mudah. Beberapa adegan dan pesan mampu menggerakkan emosi penonton.

Kau bisa mencari uang dengan cara apapun. Namun hanya pendidikan yang bisa membuatmu dihormati."

Pesan dasar dalam cerita Vaathi adalah tentang masalah paling utama dalam sistem pendidikan, yakni mengangkat isu-isu sosial pada tahun 90an yang melawan privatisasi sistem pendidikan yang mana pendidikan terbaik hanya bisa didapatkan bagi orang-orang yang memiliki uang.

Tema cerita dalam kisah Vaathi bukan tema baru. Sudah ada beberapa film yang mengangkat tentang pendidikan namun ide tema klasik ini mungkin masih menjadi isu yang masih relevan di zaman sekarang dengan situasi dan konteks yang berbeda, yakni ketika sekolah bukan lagi menjadi tempat belajar yang sesungguhnya melainkan ajang bisnis karena menamakan siswanya sebagai customer atau pelanggan. Jika menginginkan pendidikan yang bagus, maka masyarakat harus membayar lebih. Dengan dalih mengatakan: nol biaya, nol pendidikan, lebih banyak biaya lebih banyak pendidikan, meyakinkan masyarakat bahwa belajar butuh biaya, hanya uang yang bisa membeli pengetahuan.

Cerita Vaathi menampilkan susahnya masyarakat melihat bahwa pendidikan sangat penting. Lantaran kebutuhan hidup yang tinggi, anak-anak akan disuruh bekerja mencari uang untuk menafkahi hidup keluarga daripada sekolah. Para orangtua berkeyakinan bahwa bisa baca tulis sudah cukup bagi mereka. Ditambah lagi dengan adanya banyak bukti bahwa tanpa sekolah pun seseorang bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada orang yang bersekolah.

Dari segi pengembangan cerita, rangkaian cerita Vaathi lebih kepada menunjukkan sebuah usaha dan kerja keras, daripada menunjukkan betapa jahatnya Thirupathi, satu lembaga yang ingin memprivatisasi pendidikan. Ide-ide inovatif dimunculkan untuk mengedukasi para siswa nampak menyenangkan dan bijaksana. Apapun cara dilakukan untuk memberikan pendidikan terbaik untuk orang-orang yang tak mampu. Bahwa belajar bisa dilakukan dimanapun tak harus di dalam kelas, tak harus bertemu dengan guru secara langsung, dan bisa menggunakan transportasi apapun menuju tempat ilmu. Yang paling utama adalah belajar hanya membutuhkan niat dan tindakan.

Dialog-dialog yang disampaikan cukup kuat mampu menciptakan dampak yang panjang tentang persamaan sosial. Film ini juga mengajarkan cara membalas rasa terimakasih terhadap ilmu yang sudah diberi tanpa bayaran. Kisah Vaathi mampu memberikan resonansi yang kuat pada siapapun yang ingin sekali bersekolah akan tetapi terbatas oleh biaya.

Beberapa adegan fighting dalam film ini dibikin dengan gerakan lambat, membuat film ini terlihat menyenangkan dan sangat menghibur, serta diisi dengan beberapa lagu yang memacu semangat penonton.

Bukan hanya menyajikan sistem pendidikan, profesi guru juga menjadi sorotan yang kuat yang ditampilkan dalam film ini, yakni tentang martabat yang harus dijaga, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan seorang guru yang baik. Hal tersebut diutarakan dalam beberapa baris dialognya. Diantaranya adalah:

Menjadi guru bukanlah pekerjaan. Itu tanggung jawab. Kehidupan siswamu lebih berharga daripada gajimu."

Sesungguhnya pernyataan ini cukup paradoks seolah guru tidak membutuhkan uang untuk memenuhi beban hidup yang sama seperti manusia lainnya. Profesi guru nampak dianggap sebagai profesi sedekah.

Siapapun yang memberi pendidikan itu hebat."

Kami tak menjual pendidikan. kami membagikannya seperti layaknya makanan di kuil."

Karakater Bala yang dimainkan oleh Dhanush menampilkan aura yang sangat positif. Hal itu membuat senang hati siapapun yang menonton film ini. Begitu pun dengan Meenakshi yang juga seorang guru biologi yang dimainkan oleh Samyuktha. Keduanya memilki kemistri yang kuat meskipun tak ada sentuhan fisik satu sama lain. Keduanya mampu membuat penonton merasakan rasa sayang yang mereka miliki dengan romansa versi mereka.

Vaathi rilis pada 17 Februari 2023. Film ini bisa ditonton secara streaming di Netflix.

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu