Skip to main content

Ulasan Film: Child's Play (2019)


Mendengar nama boneka Chucky yang legendaris, horor dan sadis adalah bagian kuat yang ada dalam setiap film-filmnya. Namun apakah Child's Play juga termasuk film boneka Chucky yang kejam dan mengerikan? Simak ulasannya berikut ini.

Jika pembunuhan berantai yang kejam yang dilakukan oleh boneka Chucky tak terungkap asal mulanya, berbeda dengan boneka Chucky dalam Child's Play jelas dari mana boneka itu berasal.

Sebuah perusahaan boneka terkenal membuat sebuah boneka yang diberi nama Buddi. Dibekali dengan teknologi tinggi dalam perakitannya, Buddi menjadi boneka dengan penjualan yang baik di kalangan anak-anak di seluruh dunia. 

Seorang ibu Karen Barclay (Aubrey Plaza), memberikan hadiah ulang tahun kepada putranya yang akan memasuki usia 13 tahun, Andy Barclay (Gabriel Bateman). Ketika Andy mengaktivasi boneka tersebut, bukan nama Buddi yang keluar dari mulut boneka tersebut melainkan Chucky. Andy dan Chucky berteman baik, karena itu tujuan Karen menghadiahi sebuah boneka Buddi untuk menemani Andy ketika ia sedang bekerja. 

Bukan Chucky namanya bila boneka itu tidak jahat, namun dalam film ini dipaparkan dengan jelas mengapa Chucky atau Buddi menjadi boneka yang jahat. Chucky memiliki chip yang tertanam di kepalanya mampu menirukan apa pun yang ia lihat. Pada saat Andy dan dua temannya sedang menonton film yang menunjukkan adegan kekerasan, Chucky mengambil sebuah pisau dan menodongkan pisau itu kepada Andy hingga menyakitinya.

Film yang berdurasi selama kurang lebih satu jam tiga puluh menit ini disutradarai oleh Lars Klevberg dan ditulis oleh Tyler Burton Smith. Cerita film ini diangkat dari cerita Child's Play yang ditulis oleh Don Mancini. Child's Play rilis di Amerika Serikat pada 21 Juni dan sedang tayang di Bioskop-bioskop di Indonesia.

Child's Play merupakan film remake pada tahun 1988 dengan judul yang sama. Tidak seperti boneka Chucky sebelumnya yang dimasuki roh jahat atau tak ada petunjuk dari mana boneka itu berasal,  namun berbeda dengan boneka Chucky dalam Child's Play. Boneka Chucky ini lebih kekinian karena hidup dari teknologi tinggi dan jelas asal usulnya.

Terakhir menonton film Chucky, saya cukup merasakan horor dan kengerian atas teror-teror Chucky terhadap manusia. Sayangnya saya sama sekali tidak merasakan hal yang sama dalam Child's Play. Tak ada kejutan apapun dan efek jump-scare yang disuguhkan dalam film ini. 

Boneka Chucky bukan lah boneka yang sadis nan legendaris, melainkan boneka hadiah ulang tahun biasa pada umumnya. Bukan hanya itu, tak ada sosok mengerikan atau penampakan misterius sebagai pembunuh lain yang disuguhkan dalam film ini. Meskipun demikian, film ini bukan tontonan yang layak ditonton oleh anak-anak.



Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim