Skip to main content

Ulasan Film: Boarding School (2018)


Sekolah asrama yang seharusnya menjadi sebuah tempat untuk menuntut ilmu dan menjadi lebih baik, namun justru menjadi tempat untuk menyerahkan nyawa bagi Jacob dan enam temannya dalam film Boarding School.

Boarding School merupakan film horor Amerika. Film ini rilis di Amerika Serikat pada 31 Agustus 2018. Film Boarding School disutradarai dan ditulis oleh Boaz Yakin. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam lima puluh menit ini dibintangi oleh Luke Prael, Will Patton, Sterling Jerins, Nicolas J. Oliveri, Nadia Alexander, dan masih banyak lagi.

Melihat isi cerita Boarding School di awal yang memasukkan Jacob ke sekolah asrama, saya pikir cerita ini akan mirip dengan cerita film Down a Dark Hall (2018), namun ternyata sangat berbeda. Baik dari segi cerita maupun masing-masing karakter yang ada di dalamnya.

Seorang laki-laki 12 tahun, Jacob (Luke Prael), dimasukkan ke sekolah asrama karena beberapa hal yang ia lakukan. Pertama, ia selalu membuat ibunya, Isabel (Samantha Matis), histeris di malam hari. 

Kedua, ia berkelahi di sekolah untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang laki-laki hingga membuatnya di-skor selama seminggu. Dan yang ketiga, pada saat di-skor, ia memakai dress milik neneknya sambil menari dengan musik tango dan opera kemudian tertangkap basah oleh ayah tirinya, David Rathbone (David Aaron Baker).

Setelah membawa Jacob kepada seorang dokter, Dr. Sherman (Will Patton), yang juga seorang kepala sekolah sebuah sekolah asrama yang berada di tempat yang terisolasi, Isabel dan Davis memutuskan untuk mengirim Jacob ke sekolah tersebut.

Sekolah asrama itu merupakan sekolah asrama bagi anak-anak "unik". Bukan hanya Jacob yang masuk ke dalamnya, ada enam anak "unik" dan memiliki karakter berbeda-beda yang juga bergabung di dalamnya. Mereka adalah Christine Holcomb (Sterling Jerins), Phil (Nadia Alexander), Elwood (Nicholas J. Oliveri), Frederic (Christopher Dylan White), dan si kembar Lenny (Kobi George) dan Calvin (Kadin George). Di sekolah asrama tersebut, mereka hanya belajar tiga mata pelajaran; Matematika, Bahasa Inggris, dan kitab Injil.

Christine adalah anak perempuan 12 tahun yang sangat cerdas, kritis, sensitif, dan nampak tak takut dengan siapapun. Melalui insting kuat yang Christine miliki, ia memberi tahu kepada Jacob banyak hal aneh, misterius, dan janggal yang terjadi di sekolah tersebut juga tentang siapa Dr. Sherman dan Mrs Sherman (Tammy Blanchard) yang juga sangat misterius.

Karakter Jacob, Christine, dan Dr. Sherman dalam film ini cukup mengecoh penonton. Ketiga karakter ini seperti dibuat berlapis-lapis hingga penonton tak bisa menebak akan seperti apa karakter sebenarnya dan akan berakhir seperti apa. Karakter dibuat paradoks.

Sisi horor yang disajikan dalam film ini bukan pada penampakan hantu menyeramkan, namun kepada adegan pembunuhan. Cerita film ini mengangkat isu sakit mental atau psikopat sebagai garis besar ceritanya. Dan meskipun karakter utama dalam film ini masih terbilang anak-anak menuju remaja, namun saya rasa film ini bukan tontonan film yang layak ditonton bagi mereka yang masih berusia dibawah 13 tahun dan butuh pendamping orang dewasa.

Ada beberapa bagian cerita yang rancu dalam film ini dengan tidak menjelaskan beberapa hal dan arahnya kemana. Kendati demikian, beberapa kata dalam dialog disajikan sangat kuat, baik dalam kalimat biasa maupun satir dan sarkastik. Di antaranya adalah:
The less you know the better.
Listening will be fine. People who can listen are much rarer those who can talk.
Only in the wilderness, is man-made pure again.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim