Skip to main content

Ulasan Film: Summer of 84 (2018)


Musim panas yang seharusnya digunakan untuk menikmati liburan, justru menjadi hari-hari misteri bagi sekawanan empat remaja lelaki dalam film Summer of 84.

Summer of 84 merupakan film drama horor misteri Kanada. Film ini disutradarai oleh François Simard, Anouk Whissell dan Yoan Karl-Whissell, dan ditulis oleh Matt Leslie dan Stephen J. Smith. Summer of 84 dibintangi oleh Graham Verchere, Judah Lewis, Caleb Emery, Cory Gruter-Andrew, Rich Sommer dan masih banyak lagi. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam empat puluh lima menit ini rilis premier di Sundance Film Festival pada 22 Januari 2018, dan rilis di Amerika Serikat pada 10 Agustus 2018.

Bersetting di Ipswich, June 1984, Summer of 84 mengisahkan tentang seorang remaja 15 tahun, Davey Armstrong (Grahan Verchere) yang menaruh curiga pada seorang polisi, Wayne Mackey (Rich Sommer), atas pembunuhan berantai yang dilakukan oleh polisi tersebut. Pembunuh tersebut disebut The Cape May Slayer.

Atas berita terkait beberapa kasus anak hilang yang tersiar di media elektronik dan cetak beberapa waktu belakangan, hal itu membuat resah Davey dan tiga kawannya. Dan hal yang lebih membuat Davey resah adalah orang yang ia curigai merupakan tetangganya sendiri dan berprofesi sebagai seorang polisi.

Bersama tiga teman dekatnya; Tommy Eaton atau Eats (Judah Lewis), Dale Woodworth atau Woody (Caleb Emery), dan Curtis Farraday (Cory Gruter-Andrew), Davey memata-matai dan melakukan operasi-operasi layaknya seorang detektif profesional untuk membuktikan apa yang ia sangkakan pada Wayne Mackey bahwa benar adanya.

Jalinan cerita Summer of 84 sangat ringan dan sederhana. Musik yang menjadi backsound film ini, gambar film, kostum, dan beberapa hal yang ada dalam film ini benar-benar membawa penonton ke suasana tahun 84. Konflik dalam cerita Summer of 84 tidak terlalu kompleks, namun mampu membawa penonton penasaran dengan klimaks dan akhir cerita film ini, apakah akan ber-plot twist atau justru mudah ditebak?

Melihat keseluruhan cerita, saya rasa film ini bisa jadi rekomendasi film untuk remaja.

Nilai: 3/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim