Skip to main content

Ulasan Film: Raazi (2018)


Memilih antara negara, hati nurani, kata hati, dan orang yang dicintai. Pilihan-pilihan itu yang harus dihadapi oleh tokoh utama perempuan, Sehmat, dalam film Raazi.

Raazi merupakan film drama, action, thriller India. Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul Calling Sehmat yang ditulis oleh Harinder S. Sikka yang diangkat berdasarkan kejadian nyata.
Kata Raazi bermakna setuju. Film Raazi disutradarai dan ditulis oleh Meghna Gulzar. Film yang berdurasi selama kurang lebih dua jam tujuh belas menit ini dibintangi oleh Alia Bhatt sebagai pemain utamanya. Film Raazi rilis pada 11 Mei 2018.

Berlatar waktu tahun 1971 pada saat perang antara India dan Pakistan, Raazi mengisahkan seorang wanita Kashmir, Sehmat Khan (Alia Bhatt), yang sedang menyelesaikan pendidikan kuliahnya di Delhi University yang tiba-tiba diminta pulang oleh ayahnya, Hidayat Khan (Rajit Kapoor), seorang pejuang negara.

Sang ayah yang menderita kanker paru-paru tak mampu lagi melanjutkan perjuangannya melawan Pakistan. Dan Sehmat yang sama sekali tak mengerti masalah perang, diminta untuk meneruskan perjuangannya untuk menjadi mata-mata di keluarga Brigadir Parvez Syed (Shishir Sharma) dengan cara menikahkannya dengan anak sang brigadir, Iqbal Syed (Vicky Kaushal). Brigadir Syed merupakan teman Hidayat.

Atas permintaan tersebut, Sehmat tak langsung menolak akan tetapi tak juga langsung menerima hal itu. Namun ketika sang ayah datang ke kamar Sehmat dan bercerita tentang bagaimana ia mendedikasikan hidupnya untuk negara dengan percakapan ini:

Sehmat: "Kenapa kau mau melakukan ini, Abbu?"
Hidayat: "Ini adalah warisan ayahku. Aku melakukan ini seperti apa yang diajarkan oleh ayahku. Tapi untuk membuatmu melakukan hal yang sama adalah sebuah kesalahan."
Sehmat: "Aku akan kembali kuliah seperti apa yang kau katakan tadi. Akan tetapi ayahku juga telah membesarkan aku dengan keyakinan yang sama. Bahwa tidak ada yang lebih penting selain urusan negara, bahkan dirinya sendiri. Dan jika itu adalah sebuah kesalahan, maka mengirim putrimu ini untuk melindungi negara juga sebuah kesalahan."

Tanpa butuh waktu lama dan berpikir panjang, Sehmat menyetujui semua permintaan ayahnya. Ia langsung bergabung di Biro Intelijen New Delhi untuk dilatih menjadi mata-mata. Semua ia lakukan dengan sepenuh hati, jiwa, raga, dan dedikasi. Dari belajar menembak, menghafal Sandi Morse, kode-kode, hingga menghafal nama-nama targetnya. Dan itu tidak mudah bagi Sehmat. Membutuhkan upaya dan kerja keras.

Hidup baru Sehmat dimulai ketika ia menikah dengan Iqbal, laki-laki yang sama sekali tak ia kenal begitupun dengan Iqbal. Selain mempelajari aturan dan kultur yang ada dalam keluarga besar Iqbal, mata dan telinga Sehmat mulai bekerja.

Alur cerita Raazi mundur, yaitu ke tahun 1971 pada masa persiapan perang antara negara India dan Pakistan. Makna perang dalam rangkaian cerita Raazi bukan dalam bentuk pertempuran di lapangan atau medan perang, akan tetapi lebih kepada perang batin yang dirasakan oleh Sehmat. Ketika ia mulai mencintai Iqbal, pada saat bersamaan ia juga harus membunuh orang-orang yang mencurigainya sebagai mata-mata di rumahnya. Sehmat harus membunuh Abdul (Arif Zakaria), seorang informan keluarga Iqbal. Kemudian untuk menutupi kejahatannya, tak ada pilihan lain selain menghabisi orang yang mengancam penyamarannya yaitu Mehbood Syed (Ashwat Bhatt).

Secara keseluruhan cerita, film ini cukup menarik untuk ditonton. Kisah film ini mengangkat isu bahwa ada orang-orang yang berjasa terhadap kemerdekaan dan kemenangan suatu negara tanpa diketahui dan dikenang oleh banyak orang. Bahwa Sehmat merupakan salah satu orang India yang mendedikasikan hidupnya demi negara tanpa peduli nyawa dan orang yang ia cintai.

Satu adegan dan dialog yang cukup tulus dan menyentuh hati keluar dari mulut Iqbal ketika Sehmat menodongkan pistolnya di hadapan Iqbal,

Sehmat: "Jika aku katakan yang sebenarnya padamu, masihkah kau percaya padaku?"
Iqbal: "Aku mencintaimu, Sehmat. Tapi ternyata cinta kita tidak lebih penting daripada urusan negara. Dan kau yang paling tahu tentang hal ini. Aku tak pernah menggunakan kekerasan padamu. Aku tak ingin memulainya sekarang."

Dan satu pesan yang saya tangkap dari kisah ini adalah bahwa dalam perang, apapun bentuknya, akan selalu ada korban tak bersalah dan yang dikorbankan meskipun berusaha sebaik mungkin menghindari bahwa kematian bukan satu-satunya konsekuensi perang.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim