Skip to main content

Ulasan Film: Blue World Order (2017)


Blue World Order merupakan film action science-fiction Australia. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam lima puluh lima menit ini disutradarai dan ditulis oleh Ché Baker dan Dallas Bland. Blue World Order dibintangi oleh Jake Ryan, Billy Zane, Stephen Hunter, Billie Rutherford, Bolude Fakuade, dan lain-lain. Film ini rilis di Australia pada 14 November 2017.


Blue World Order berkisah tentang kehidupan paska-apokaliptik dimana semua orang tewas karena eletromagnetic pulse yang besar kecuali seorang ayah, Jake Slater (Jake Ryan), dan anak perempuannya, Molly (Billie Rutherford). Pada saat itu, populasi dihancurkan oleh bakteri.
Untuk menghindari radiasi, "virus", dan bakteri, Jake melindungi wajahnya dengan menggunakan masker pada saat ia keluar dari tempat persembunyiannya. Jake tinggal di suatu tempat dimana tak seorangpun tahu. Ia harus melindungi putrinya, Molly, yang tak sadarkan diri.

Pada saat berburu mencari makanan, Jake melihat 6 orang tanpa menggunakan masker seperti dirinya. Menelusuri lebih jauh, Jake melihat mereka tinggal di suatu tempat. Mereka merupakan warga sebuah komunitas yang disebut the Order. Di dalam tempat itu menunjukkan sebuah tempat yang memiliki semua yang dibutuhkan warganya. Mereka tak perlu memakai masker sama sekali seolah mereka terbebas dari virus atau pun bakteri. Lantaran mereka sendiri sudah dimasukkan virus berupa perangkat lunak yang dimasukkan ke dalam mata mereka untuk lebih mudah dikendalikan.
Melihat keadaan tersebut, Jake membawa Molly ke rumah sakit yang ada dalam komunitas tersebut.

Meskipun pada mulanya ia yakin bahwa Molly dapat disembuhkan di tempat itu, namun keraguan muncul ketika ia melihat cara yang janggal ketika seorang dokter mencoba menyembuhkan Molly.
Seorang wanita yang nampak setengah waras datang menemui Jake. Sambil bernyanyi dengan syair yang tak jelas, wanita itu memberi tahu tentang apa yang terjadi di dalam komunitas tersebut dan menyuruh Jake untuk menemui Madcap (Stephen Hunter).

Dengan mencari dan menemui Jake di kamp resistensi dimana tempat Madcap tinggal dan bersembunyi, Jake tahu bahwa ada hal yang tak beres di komunitas itu bahwa mereka sedang merencanakan sesuatu. Mereka sedang melakukan sebuah eksperimen pada orang-orang yang nampak berbeda, termasuk mencari tahu mengapa Molly (satu-satunya anak yang terisa) masih hidup. Eksperimen itu dipimpin oleh Marion (Bolude Fakuade) dan Master Crane (Billy Zane).

Menonton film Blue World Order, penonton seperti dibawa ke dunia waktu yang akan datang juga penasaran tentang penelitian apa yang sebenarnya the Order lakukan. Akan tetapi, sayangnya, bagi saya, cerita film ini kurang tersampaikan dengan baik dan detil (penelitiannya untuk apa dan arahnya kemana). Konflik cerita nampak benar-benar terang di durasi satu jam empat puluh menit.

Aksi laga dalam adegan film ini biasa saja, tak ada yang spesial. Namun dengan didukung scoring yang cukup baik, hal itu membuat adegan-adegan laga dalam film ini menjadi cukup menegangkan.

Nilai: 2.8/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim