Skip to main content

Ulasan Film: The Domestics (2018)


"Ketika hidup tak lagi aman dan bebas di kota atau tempat tinggal sendiri," merupakan garis besar dalam cerita film The Domestic. Film thriller pasca-apokaliptik Amerika ini disutradarai dan ditulis oleh Mike P. Nelson yang juga termasuk salah satu pemain dalam film ini. The Domestics dibintangi oleh Kate Bosworth (Before I Wake (2016)), Tyler Hoechlin, Sonoya Mizuno, dan masih banyak lagi. Film ini rilis pada 28 Juni 2018.

The Domestics mengisahkan tentang sepasang suami, Mark West (Tyler Hoechlin), istri, Nina Monroe atau Nina West (Kate Bosworth) yang tinggal di sebuah kota yang tak lagi aman untuk ditinggali. Mereka harus berjuang sekuat tenaga, pikiran, jiwa dan raga untuk bisa meninggalkan kota tersebut untuk melintasi pinggiran kota menuju Milwaukee, kota tempat ibu Nina tinggal.

Dalam narasi awal ketika kota itu "disirami" dengan racun hitam dari langit melalui beberapa pesawat kecil, Nina mengatakan: "Beruntung bagi mereka yang tewas seketika, dan sial bagi mereka yang masih hidup dan harus hidup di masa depan yang suram." Dan Nina yang masih  hidup harus mengalami hal tersebut.

Pada saat kota sudah mulai dikuasai oleh geng-geng; Plowboys, Gamblers, dan Bobbies yang memakai topeng penutup kepala dengan bentuk binatang dan yang lainnya, hanya Nina dan Mark yang merupakan penduduk asli yang masih bertahan tinggal di kota tersebut. Mereka berdua menjadi incaran geng-geng tersebut. Dalam kebrutalan yang dilakukan geng-geng itu, mereka harus berjuang keras keluar dari tempat tinggal mereka.

Di sebuah supermarket, Nina dan Mark bertemu dengan Nathan Wood (Lance Raddick) dan anaknya yang masih kecil Steven Wood (Kaden Washington Lewis). Hidup Nina dan Mark diselamatkan oleh mereka pada saat beberapa anggota geng hendak menghabisi mereka.

Nathan dan istrinya Theresa Wood (Jacinte Blakenship), juga kedua anaknya Steven dan Bella Wood (Mikaila Kimani Armstrong) sangat baik pada Nina dan Mark. Bertemu mereka seperti sebuah harapan bagi Nathan. Sayangnya, tak lama setelah mereka menyudahi makan malam bersama di kediaman Nathan, datang salah satu anggota geng yang sangat sadis, William Cunningham (David Dastmalchian), yang menahan Bella dan mengancam akan membunuhnya dengan pistol yang sudah berada di tangannya.

Malang tak bisa dihindari. Pada saat mereka ingin menyelamatkan diri, William menarik pelatuknya, dan menembak Bella juga Theresa. Dan setelah itu, aksi-aksi sadis dan menegangkan menjadi bagian krusial dalam cerita film ini.

Rangkaian cerita The Domestics menyajikan adegan yang cukup thriller kepada penonton. Adegan asal main tembak, pembunuhan tanpa kompromi, dan penyiksaan lumayan intens disajikan dalam film ini. Meskipun nampak mengerikan, namun ada dua poin yang saya dapatkan dari cerita ini.

Poin pertama, dari adegan-adegan mengerikan tersebut, hal itu merupakan bentuk satir dan kata-kata sarkastik terhadap kota-kota yang tak pernah aman dari para penjajah dan penguasa. Dalam salah satu dialog antara Nina dengan salah satu tetangganya yang masih hidup di Milwaukee menegaskan hal tersebut,

Nina: "Why don't you leave? (Kenapa kau tak meninggalkan kota ini?)"
Tetangga: "Safety doesn't exist anymore. You have to fight for it. (Rasa aman sudah tidak ada lagi. Kamu harus berjuang untuk itu.)"

Poin kedua adalah, hikmah dibalik masa-masa sulit dan perjuangan Nina dan Mark, yakni menjadi kuatnya cinta diantara Nina dan Mark yang saat itu sedang mengurus perceraian mereka. Hal itu diperkuat dengan kata-kata seorang penyiar radio KILU, Crazy Al, yang selalu mengudara memberikan berita terkini di akhir cerita flim ini:
Let this be a warning to all you gang banging son of b*cthes. These two lovebirds ain't f*cking around. You see this is why I still have hope. Because amongst all the savagery, there are still the ones who love, and it's the ones who love that all the change the motherf*cking world. (Jadikan ini peringatan bagi semua anggota geng k*parat. Bahwa pasangan suami istri ini tidak main-main. Kau tahu, itu sebabnya aku masih memiliki harapan. Karena diantara seluruh kebiadaban, masih ada yang saling menyanyangi dan orang yang saling menyayangi itulah yang akan merubah dunia.)

Nilai: 3.8/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim