Skip to main content

Ulasan Film: Marrowbone (2017)


Marrowbone merupakan film drama horor thriller Spanyol berbahasa Inggris. Maksudnya berbahasa Inggris yakni karena semua aktor dan bahasanya berbahasa Inggris. Namun sutradara dan hampir semua kru berkebangsaan Spanyol.

Marrowbone disutradarai dan ditulis oleh Sergio G. Sánchez. Judul asli Marrowbone adalah El Secreto de Marrowbone atau The Secret of Marrowbone, yang berarti rahasia Marrowbone. Namun judul ini dipersingkat menjadi Marrowbone. Marrowbone rilis di Spanyol pada 27 Oktober 2017. Sedang rilis di Amerika Serikat pada 13 April 2018.

Dikisahkan pada tahun 1969, Sebuah keluarga yang bernama belakang Marrowbone tinggal di sebuah rumah besar, tua, dan terpencil di pinggiran kota di Amerika. Keluarga tersebut terdiri dari seorang ibu, Rose (Nichola Harrison), dan keempat anaknya; Jack (George MacKay) berusia 20 tahun, Jane (Mia Goth) berusia 19 tahun, Billy (Charlie Heaton) berusia 18 tahun, dan Sam (Matthew Stagg) berusia 5 tahun.

Asal nama belakang mereka mulanya bukan Marrowbone melainkan Fairbairn, yaitu nama belakang suami Rose juga ayah keempat anak tersebut, Fairbairn (Tom Fisher). Setelah Rose dan Fairbairn bercerai, Rose memutuskan untuk pindah dari Inggris kembali ke rumah masa kecilnya di Amerika. Langsung mengganti nama belakang mereka dengan Marrowbone.

Pada saat pertama kali memasuki rumah tersebut, di depan garis yang berada di dekat pintu masuk rumah besar itu, kepada anak-anaknya Rose mengatakan:
Once you cross that line, there'll be no memories. Our story begins here.
Itu artinya, ketika Rose dan anak-anaknya telah melewati garis itu, Rose menginginkan bahwa ia dan anak-anaknya tak ingin mengingat masa lalu yang buruk yang telah dilakukan oleh Fairbairn.

Beberapa bulan kemudian setelah menempati rumah tersebut, Rose jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal. Sebelum meninggal ia memberi pesan pada Jack supaya mengurus kepemilikan rumah tersebut, ia tak mengizinkan anak-anaknya keluar rumah sebelum usia 21 tahun, keempat anaknya harus selalu bersama dan saling menjaga, serta menjaga rahasia kematiannya.

Sejak saat itu, Jack, Jane, Billy, dan Sam harus mengurung diri di rumah. Dan satu-satunya orang yang mereka temui adalah Allie (Anya Taylor-Joy), yang juga menjadi kekasih Jack.

Sebagai anak sulung dan sudah menginjak usia 21 tahun, Jack bertanggung jawab atas adik-adiknya dan semua kebutuhan rumah tangga. Jadi, hanya ia yang boleh keluar rumah.

Hal yang hampir sama seperti apa yang ia dikatakan ibunya ketika pertama kali memasuki rumah itu, Jack mengatakan sebuah kalimat pada Jane, Billy, dan Sam tepat di depan garis di lantai rumah tersebut,
There will be no memories. It all starts here. Our story begins here.
Itu artinya hidup baru mereka dimulai lagi tanpa orangtua.

Supaya rumah yang mereka tempati tidak diambil oleh tuan tanah, sesuai dengan mandat Rose sebelum meninggal, Jack mengurus hak kepemilikan rumah tersebut pada pengacara Tom Porter (Kyle Soller), yang menyukai kekasihnya, Allie.

Tak lama setelah kematian Rose, Jack dan ketiga adiknya mengalami masa-masa sulit, dari hal keuangan hingga kondisi horor yang menghantui mereka di rumah tesebut.
Cerita Marrowbone cukup membuat penonton penasaran dengan akhir ceritanya seperti apa. Dari awal hingga klimaks penulis membuat penonton bertanya-tanya akan seperti apa pengungkapan misteri yang disajikan dari awal cerita.

Meskipun ada beberapa hal yang tak saya mengerti dari cerita film ini, namun akhir cerita film ini cukup memberi perasaan emosional dan psikoligikal dalam waktu bersamaan. Rasa itu ditunjukkan lewat tokoh Allie yang tetap mencintai Jack meskipun dalam kondisi kejiwaan yang sangat tak stabil atas sebuah kejadian yang dialaminya. Ketika seorang dokter (Paul Jesson) yang memeriksa keadaan Jack, ia mengatakan pada Rose:
Love cannot grow in a sick mind. And you will never have a real family if you choose to live with Jack.
Rose tak menggubris kata-kata tersebut dan tetap memilih merawat dan mencintai Jack dengan sabar dan tulus.

Bagi saya, suspense dalam film ini tak terlalu intens, hanya sedikit menegangkan di beberapa adegan. Marrowbone bisa dibilang film horor yang hanya sedikit mengandalkan backsound dan penampakan yang menyeramkan. Film ini lebih menyajikan sesuatu yang emosional yang ditunjukkan melalui masing-masing karakter tokoh dalam cerita film ini.

Satu hal yang unik dalam film ini adalah cara mereka berkomunikasi. Kendati belum adanya alat komunikasi seperti telepon, pada saat keluarga Marrowbone ingin memberi tahu sesuatu yang penting dari jarak jauh pada Allie, mereka menggunakan sebuah kode, barangkali seperti morse. Selain itu, mereka menggunakan cerita melalui gambar dan tulisan yang dituangkan di atas sebuah buku untuk menyampaikan sesuatu.

Berlokasi di sebuah tempat terpencil yang dikelilingi pepohonan dan sepinya penduduk, beberapa sinematografi disajikan dengan sangat indah.

Nilai: 3/5


Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim