Skip to main content

Ulasan Film: Summer 1993 (2017)


Summer 1993 merupakan film drama keluarga Spanyol dengan bahasa Katalan. Judul asli film ini adalah Estiu 1993. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Carla Simón. Summer 1993 rilis premier pada 30 Juni 2017 dan rilis di Amerika pada 25 Mei 2018.

Summer 1993 mengisahkan tentang seorang anak 6 tahun, Frida (Laia Artigas), yang harus hidup dengan keluarga pamannya setelah ibunya meninggal dunia karena sakit. Frida tinggal bersama Pamannya, Esteve (David Verdaguer), dan bibinya, Marga (Bruna CusĆ­), juga anak perempuan mereka yang masih berusia 3 tahun, Anna (Paula Robles).

Di hari-hari pertama tinggal bersama Esteve, Marga, dan Anna, menjadi masa-masa "aneh" Frida untuk menyesuaikan diri hidup bersama keluarga baru. Meskipun Marga dan Esteve memperlakukan Frida dengan sangat amat baik dan sabar, namun Frida masih tetap belum bisa melupakan ibunya.
Perlahan Frida mulai berlaku aneh, kasar, dan berbuat semaunya (dengan gaya anak 6 tahun).

Perilaku-perilaku tersebut ia tunjukkan dengan mengambil rokok milik Marga yang kemudian ia taruh di depan patung bunda Maria yang ia percaya bahwa ibunya akan suka dengan rokok tersebut.
Di hari berikutnya, Frida bermain dengan Anna dan menyuruhnya masuk ke dalam pohon besar yang tumbuh dengan batang-batang yang renggang di hutan hingga membuat Marga panik lalu berakhir dengan tangan kiri Anna digips.

Lalu pada saat kakek, nenek, dan 2 bibinya menemuinya, Frida bersikap sangat buruk dengan sengaja mengotori baju hadiah neneknya dengan susu karena ia tak menyukainya. Kemudian pada saat mereka akan pamit pulang, Frida memaksa diri ingin ikut bersama mereka.

Dan yang terakhir, Frida mencoba melarikan diri pada malam hari karena ia merasa tak ada yang menyayanginya. Namun lucunya, ketika Esteve dan Marga dengan menggendong Anna mencari Frida, dengan sendirinya ia kembali lagi ke rumah dengan mengatakan:
Aku akan pergi besok. Sekarang sudah kemalaman. (di durasi 1.24.06)"

Cerita Summer 1993 menampilkan cerita yang sangat sederhana dan natural gaya anak-anak. Laia Artigas (Frida) dan Paula Robles (Anna) nampak seperti sama sekali tak berakting dalam film ini. Mereka bermain sangat natural dan innocent. Cerita mengalir seperti kehidupan sehari-hari.

Konflik dalam film ini murni tentang penyesuaian hidup baru seorang anak 6 tahun yang tak mengerti dan paham dengan kondisi barunya sepeninggalan sang ibu. Ia hanya bisa mengungkapkan dengan perilaku-perilaku yang saya paparkan di atas. Namun Marga dan Esteve juga Anna sangat amat sabar dan bijaksana menghadapi Frida. Tak ada kekerasan, perlakuan, atau kata-kata kasar yang keluar dari mulut mereka.

Pada saat Frida mendapatkan "sesuatu" yang ia butuhkan selama tinggal bersama kelurga pamannya, akhirnya ia mulai bisa berkata-kata dan mengungkapkan segala isi hatinya tentang kematian ibunya dan perasaannya. Setelah memberondong pertanyaan pada Marga, Frida dengan polos berujar pada Marga,
Frida: "Kau tidak akan sakit, kan? Sekarang?!"
Marga: "Tidak. Aku tidak ada niatan sakit, sama sekali."

Summer 1993 diakhiri dengan klimaks dan ahkir cerita yang sangat menyentuh, mengharukan, dengan adegan yang sederhana tapi membahagiakan dan hangat.

Nilai: 4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim...

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu...

Ulasan Film: What Still Remains (2018)

What Still Remains merupakan film drama Thriller Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Josh Mendoza. What Still Remains berdurasi kurang lebih satu jam tiga puluh menit. Film ini dibintangi oleh Lulu Antariksa, Colin O'Donoghue, Mimi Rogers, Dohn Norwood, Jeff Kober, Peter O'Brien, Roshon Fegan, dan beberapa pemain pendukung. What Still Remains rilis di Amerika pada 14 Agustus 2018. What Still Remains mengisahkan seorang gadis berusia 19 tahun, Anna (Lulu Antariksa), yang hidup berjuang sendirian pasca ibunya meninggal karena sakit bertahun-tahun dan adik laki-lakinya, David (Roshon Fegan), yang menghilang setelah seseorang mengikuti mereka di hutan. Sebelum meninggal, ibu Anna yang tak pernah meninggalkan tempat tidurnya memberi pesan pada Anna pada saat Anna merasa bahwa dengan keadaan dan situasi yang sangat menyedihkan ia tak perlu bermimpi dan berharap tentang apapun, sang ibu mengatakan:   If we don't have hope, what is the point of living. ...