Skip to main content

Ulasan Film: Sara's Notebook (2018)


Sara's Notebook merupakan film drama trhiller Spanyol. Judul asli Sara's Notebook adalah El Cuaderno de Sara. Film ini disutradarai oleh Norberto López Amado dan ditulis oleh Jorge Guerricaechevarría. Sara's Notebook rilis pada 2 Februari 2018

Sara's Notebook mengisahkan tentang seorang pengacara wanita, Laura (BelƩn Rueda), yang mencari adik perempuannya, Sara (Marian Ɓlfarez) yang menghilang selama 2 tahun. Laura terbang ke Afrika lantaran informasi yang ia dapat dari salah satu berita bahwa Sara berada di negara tersebut. Kedatangan Laura di Afrika disambut oleh Sergio Rojas (Manolo Cardona) yang merupakan salah satu peliput berita tersebut.

Sergio memberitahu bahwa Sara sedang berada di Kampala, tempat dimana penculikan, perkosaan, dan perbudakan anak dan orang-orang terjadi di daerah tersebut. Tempat itu dikuasai oleh seorang jenderal yang mereka sebut The Hawk, dengan anak buah kepercayannya Battiste (DjƩdjƩ Apali) dan Omar (Malcom SittƩ). Mereka yang diculik dijadikan budak untuk menggali tambang coltan yang ada di daerah tersebut.

Bertemu Sergio, tak serta merta membuat Laura dengan mudah datang ke Kampala. Sergio tak menginzinkan Laura ke tempat itu dengan alasan tempat itu sangat berbahaya.

Laura tak menyerah. Ia mencari cara lain untuk menemukan Sara. Ia datang ke tempat terakhir dimana Sara tinggal. Di tempat itu, Laura menemukan sebuah buku catatan Sara. Melalui buku catatan tersebut, Laura mendapat beberapa informasi.

Di salah satu halaman buku catatan itu tertulis nama Sven (Nick Devlin) dengan nomor telepon di bawah nama tersebut. Laura menghubungi Sven dan memintanya untuk bertemu. Meskipun Sven bukan orang Spanyol, namun ia mampu berbicara Spanyol karena pernah tinggal di Kolombia selama 2 tahun.

Sven sangat membantu Laura. Ia mempertemukan Laura dengan seorang pemuda yang tinggal penampungan Save Children Cyangugu Rwanda, Jamir (IvƔn Mendes). Jamir tahu banyak tentang daerah Kampala.

Meskipun awalnya menolak membantu Laura ke daerah itu dengan alasan Kongo sangat berbahaya dan tak mudah melewati jalur tersebut bagi orang asing, akhirnya ia bersedia membantu Laura dan sangat amat membantunya hingga akhir.

Dengan segala rintangan, kerja keras, upaya melarikan diri dari satu tempat ke tempat lain, Laura dan kru Sergio tertawan oleh anak buah Battiste dan Omar. Namun dalam keadaan tersebut, Laura akhirnya bertemu dengan Sara.

Sara dalam keadaan sangat baik. Ia menjadi perawat di tempat itu, menyembuhkan orang lain, membantu melahirkan, dan melakukan apapun yang bisa ia lakukan dengan skill yang ia miliki untuk orang-orang yang membutuhkannya.

Yang Laura pikir akan mudah membawa Sara pulang bersamanya setelah melewati banyak situasi yang berat, ternyata ia salah. Dengan keadaan dan kondisi yang carut marut dan bahayanya daerah itu, Sara berkata pada Laura,
Aku merasa bahwa hidupku berarti di sini." 
Intinya, Sara ingin merubah segala keadaan tersebut menjadi lebih baik dan manusiawi.

Cerita film Sara's Note atau El Cuaderno de Sara cukup menarik. Cerita film ini sedikit mengangkat tentang rasis serta kezaliman yang dilakukan dilakukan oleh kelompok tertentu terhadap sesamanya. Mereka saling bunuh, memperkosa, dan mejadikan budak.

Pesan yang saya dapatkan dari film ini adalah memanusiakan manusia tanpa melihat suku, ras, dan warna kulit.

Nilai: 5/5

Comments

Popular posts from this blog

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim...

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu...

Ulasan Film: What Still Remains (2018)

What Still Remains merupakan film drama Thriller Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Josh Mendoza. What Still Remains berdurasi kurang lebih satu jam tiga puluh menit. Film ini dibintangi oleh Lulu Antariksa, Colin O'Donoghue, Mimi Rogers, Dohn Norwood, Jeff Kober, Peter O'Brien, Roshon Fegan, dan beberapa pemain pendukung. What Still Remains rilis di Amerika pada 14 Agustus 2018. What Still Remains mengisahkan seorang gadis berusia 19 tahun, Anna (Lulu Antariksa), yang hidup berjuang sendirian pasca ibunya meninggal karena sakit bertahun-tahun dan adik laki-lakinya, David (Roshon Fegan), yang menghilang setelah seseorang mengikuti mereka di hutan. Sebelum meninggal, ibu Anna yang tak pernah meninggalkan tempat tidurnya memberi pesan pada Anna pada saat Anna merasa bahwa dengan keadaan dan situasi yang sangat menyedihkan ia tak perlu bermimpi dan berharap tentang apapun, sang ibu mengatakan:   If we don't have hope, what is the point of living. ...