Skip to main content

Ulasan Film: Birthmarked (2018)


Birthmarked merupakan film drama komedi Amerika. Film ini terinspirasi dari kisah nyata pada tahun 1977 yang ditulis oleh Marc Tulin dan Emanuel Hoss-Desmarais yang juga menyutradarai dan menjadi cameo dalam film Birthmarked.

Awal cerita dibuka dengan kutipan Walt Disney,
I think of a newborn baby's mind as a blank book."
Film Birthmarked mengisahkan tentang ilmuwan suami istri: Ben Morin (Mattew Goode) dan Cathrine O'neil (Toni Collette), yang membesarkan 1 anak kandung dan 2 anak adopsi yang mereka adopsi dari bayi hingga 13 tahun yang mereka didik dengan cara yang sangat ilmiah. Mereka adalah Maya (Megan O'Kelly) yang dibesarkan untuk manjadi gadis yang cerdas karena orangtua kandungnya memiliki otak yang lemah, Maurice (Anton Gillir-Adelman) yang mereka besarkan untuk menjadi orang yang cinta damai karena orangtua kandungnya adalah orangtua yang pemarah, dan Luke (Jordan Poole) anak kandung mereka yang mereka besarkan untuk menjadi seorang artis (cinta dengan seni atau memiliki rasa seni yang tinggi) yang dipuja-puja.

Ben dan Cathrine memutuskan berhenti bekerja di salah satu universitas untuk melakukan eksperimen yang diusulkan oleh teman mereka, Randolph Gerzt, yang juga seorang ilmuwan. Ben dan Cathrine sama-sama berasal keluarga ilmuwan. Oleh sebab itu mereka sangat terobsesi membuat eksperimen berdasarkan ilmu sains, apapun objeknya. Mereka pikir eksperimen tersebut akan mengubah pemahaman kita tentang identitas manusia.

Dalam eksperimen itu, tentunya ketiga anak tersebut tidak sekolah di sekolah umum, melainkan sekolah di rumah atau home-schooled. Dalam mendidik Luke, Maya, dan Maurice, Ben dan Catherine membutuhkan seorang pengasuh. Adalah Samsonov atau Sammy (Andreas Apergis) yang membantu mereka mengurus tiga anak tersebut.

Untuk melihat perkembangan tiga anak itu, Gerzt dan asisten pribadinya, Phyllis, datang untuk menguji mereka secara akademis dan sains. Dan hasilnya selalu buruk.

Cathrine mulai stres dengan hasil tes tersebut, ditambah lagi ia mendapati anak mereka berperilaku tak sesuai dengan anak seusia mereka. Pada saat mereka menunjukkan sebuah drama, mereka memasukkan material seksual ke dalam isi drama tersebut.

Takut jika anaknya mengalami Dissacosiative Behaviour Syndrom, Catherine memanggil seorang psikiater anak-anak bernama Julie Bouchard. Selama seharian Julie pergi bersama Maya, Luke, dan Maurice, Julie menilai tak ada yang perlu dikhawatirkan. Hasil yang Julie tunjukkan tentang perilaku mereka sangar wajar sama seperti anak lainnya.

Di satu sisi, Ben dan Catherine lega dengan hasil tersebut. Namun di sisi lain mereka masih sangsi. Pada saat mereka sedang membicarakan mengenai ketiga anak tersebut, terdengar suara musik dengan tempo yang sangat cepat dan keras dari kamar ketiga anak itu. Ben melihat apa yang terjadi. Ia sangat marah, kemudian mengganti dengan musik yang lembut.

Mengetahui bahwa kaset itu diberi oleh Julie, Ben sangat marah pada Julie dan langsung mengusirnya. Julie yang sedikit tak terima dengan perlakuan Ben berkata:
You are such a freak. Always have been. You two are a mess. If anyone helps here, it's you, not your kids.
Catherine bertambah stres ketika anak-anaknya hendak diambil oleh Gerzt. Karena kondisi Cathrine yang memburuk, hubungan Catherine dan Ben pun ikut memburuk.

Cerita Birthmarked berlatar waktu tahun 1977. Film yang diangkat dari kisah nyata ini memiliki istilah-istilah yang digunakan dalam melakukan eksperimen mendidik Luke, Maya, dan Maurice pada saat mereka sedang latihan atau pun membuat keasalahan . Seperti:
  • Cognitive Nutrition (untuk Maya)
  • Guided Meditation ( untuk Maurice)
  • Anger Discharge Training (untuk siapapun yang berbuat kesalahan)
  • Stimulated Self-Experiment (Untuk Luke)
  • Critical Impact Decision Making (Untuk Maya)

Cerita Birthmarked cukup menarik bagi saya. Isu yang diangkat dalam film ini adalah bahwa anak manusia tidak bisa dijadikan eksperimen dengan hal apapun. Setiap anak memiliki kemampuan masing-masing di bidang nya masing-masing dengan cara mereka sendiri dan tumbuh secara alami. Menjalankan eksperimen yang dilakukan oleh Ben dan Cathrine justru menghilangkan esensi makna keluarga yang sebenarnya dan menjadi masalah bagi mereka sendiri.

Tanpa melakukan eksperimen apapun, pada dasarnya Maya, Luke, Maurice adalah anak-anak yang cerdas dan kreatif. Mereka memiliki kata-kata yang terdengar seperti sebuah moto:
United, we stand. Divided, we fall.
Akhir cerita Birthmarked berakhir haru. Dan seperti film-film yang terinspirasi dari kisah nyata, di akhir film ditulis tentang informasi-informasi yang sebenarnya mengenai Maya, Luke, Maurice, Ben, Cathrine, dan Samsonov ketika ketiga anak tersebut sudah dewasa.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim