Skip to main content

Ulasan Film: 211 (2018)


Film 211 merupakan film drama laga, sejarah, thriller Amerika. Film yang terinspirasi dari kisah nyata York Alec Shackelton yang mengalami perampokan terpanjang dan paling berdarah sepanjang masa yang juga menyutradarai dan menulis cerita film 211. Film ini rilis pada 8 Juni 2018. Film 211 dibintangi oleh Nicolas Cage, Dwayne Cameron, Sophie Skelton, Michael Rainey Jr, dan lain-lain.

Seorang polisi, Mike Chandler (Nicolas Cage), dan menantunya yang juga seorang polisi, Steve MacAvoy (Dwayne Cameron), yang sedang dalam perjalanan membawa ride along atau penumpang remaja, Kenny (Michael Rainey Jr), menemukan hal janggal di depan sebuah bank. Sebuah mobil yang terparkir  di tempat yang tak seharusnya membuat Mike mendekati dan mencari tahu.

Pada saat Mike ingin mendekati mobil tersebut, sebuah kafe dan restoran yang berada tak jauh dari bank meledak. Ledakan itu sengaja dilakukan oleh para teroris untuk mengalihkan perhatian polisi atas tindakan perampokan bank yang mereka lakukan.

Setelah Mike menghubungi polisi yang lain untuk datang ke lokasi peledakan, Mike masih mengincar mobil tersebut. Semakin Mike mendekat, baku tembak mulai terjadi. Salah satu anggota teroris yang menunggu dan memantau di dalam mobil tersebut menyerang mobil polisi Mike.

Aksi baku tembak dan perampok dalam film ini cukup menegangkan dan intens. Jadi mengingatkan saya dengan serial TV Amerika The Mentalist (2008-2015). Dalam hati saya berkata: "mereka butuh Patrick Jane dan Teresa Lisbon and the team untuk menyelesaikan kasus tersebut." Hehe just joking. 😅😅😅

Ada beberapa aksi heroik dan mengharukan dalam adegan tersebut. Dan beberapa orang harus mengalami masa-masa sulit dan harus menjadi tangguh dalam situasi itu. Sementara ibu Kenny yang seorang dokter menangani semua korban ledakan dan penembakan, namun anaknya sendiri justru sedang dalam peristiwa berbahaya tersebut, dan ia tak mengetahui itu pada awalnya. Lisa (Sophie Skelton), istri Steve yang baru saja mengetahui kehamilan pertamanya harus mengetahui bahwa suaminya terluka karena tertembak di bagian paha kanannya.

Kenny sangat membantu Steve dan Mike dalam situasi tersebut. Ia menekan luka tembak Steve agar tak mengeluarkan banyak darah dan menjaga Steve agar tetap terjaga. Seolah Steve tak kuat dengan keadaannya, ia meminta Kenny merekam sebuah video untuk istri dan calon bayinya pada telepon selulernya. Dalam rekaman tersebut Steve mengatakan:
Honey, something bad happened. And I know I promise you every morning if I'll be safe and I'll make it back to you, home safely. I can't keep that promise today. I'm really didn't think I'd go out like this. I just wanna say that I love you. And I love our baby. Hey kiddo, I'm your Dad. I'm sorry I'm such a mess right now. And I'm sorry I'm not there for you. It's not fair and life is tough. So you have to be twice as strong as your dad, okay! Because I can't protect you, but I will always be your dad."
Bukan hanya Kenny yang sedih saat merekam video dengan kata-kata tersebut, tapi saya pun ikut sedih.

Kata-kata Steve tersebut mengacu pada kata-kata yang diucapkannya pada Lisa pagi hari sebelum ia berangkat kerja, juga tentang hubungan Lisa dengan Mike yang kurang akur setelah kematian ibunya karena sakit parah. Lisa tahu benar resiko pekerjaan suaminya dan merasakan apa yang ibunya rasakan menjadi istri seorang polisi. Pagi itu sebelum Steve berangkat, ia bertutur pada Steve:
Look, I married a cop. I know the drill. You put on the badge and the gun, and you head out the door. Not knowing if you're coming home and you leave us behind with a smile and little wave  and all that terror. And suck it up. We deal with it. We cope. But when she needed him to do the same for her, he failed! right till the very end. He made her the strong one. I'm not gonna be like that, okay!"
Dua baris kutipan diatas cukup emosional yang mengacu pada pekerjaan yang memiliki resiko dan keluarga serta orang-orang tercinta yang mereka tinggalkan jika hal buruk terjadi. Namun berseberangan dengan hal itu, pekerjaan seorang polisi yang melakukan tugasnya dengan dedikasi tinggi merupakan pekerjaan yang sangat mulia.

Alur cerita 211 maju. Secara keseluruhan cerita 211 cukup menarik bagi saya. Meskipun bergenre laga, isi cerita 211 sangat ringan. Dan akhir cerita 211 ditutup dengan adegan sedikit mengharukan, akan tetap membahagiakan.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim