Skip to main content

Ulasan Film: Thoroughbreds (2018)


Thoroughbreds merupakan film black comedy thriller Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Corry Finley. Thoroughbreds premier dunia di Sundance Film Festival pada 21 Januari 2017 dan rilis di Amerika pada 9 Maret 2018.

Thoroughbreds mengisahkan tentang 2 gadis remaja, Lily Reynold (Anya Taylor-Joy) dan Amanda (Olivia Cooke). Mereka merupakan sahabat kecil dan terpisah sejak kematian ayah Lily. Namun bertumbuh menjadi remaja mereka bertemu kembali dalam sesi diskusi tentang akademis yang sedang Lily tempuh.

Lily dan Amanda memiliki karakter yang berbeda namun di satu titik mereka memiliki kesamaan. Lily mampu merasakan semua hal dan sangat membenci ayah tirinya, Mark (Paul Sparks). Sedang Amanda sebaliknya, ia tak merasakan perasaan apapun namun cara berpikirnya sangat dalam.

Thoroughbreds diceritakan terdiri dari 4 babak.

Babak 1. Provokasi Amanda terhadap Lily. Pada saat Amanda bertemu dengan ayah tiri Lily, ia menebak bahwa Lily membenci ayahnya. Ia terus memprovokasi Lily untuk membunuh Mark. Dalam percakapan mereka di menit 22, Amanda menyulut pikiran Lily dengan kata-kata satir:
Kurasa sebagian besar norma bangsa ini berasal dari omong kosong orang puritan kuno. Kehidupan manusia bukan hal yang suci. Tak ada yang suci tentang kelamin pria dan wanita bertemu dan mengeluarkan bayi kecil. Jika bayi itu menyebabkan lebih banyak hal buruk daripada hal baik, maka dia seperti bagian mesin yang tidak berguna."
Babak 2. Lily mencerna perkataan Amanda dan berencana menjalankan pembunuhan Mark.

Babak 3. Tak ingin dipenjara, Lily dan Amanda mencari seseorang yang bisa dibayar untuk menjalankan rencananya. Mereka bertemu dengan Tim (Anton Yelchin) yang merupakan pengedar narkoba yang juga bekerja di panti jompo.

Meskipun tak bisa merasakan perasaan apapun, Amanda adalah gadis yang cerdas. Sebelum melakukan aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Tim, ia memastikan bahwa mereka berdua tak akan terlibat dalam kasus ini dengan merekam suara Tim yang menyatakan bahwa ia lah satu-satunya orang yang telah membunuh Mark. Tim yang seorang mantan kriminal tak terima disudutkan oleh 2 gadis remaja tersebut. Ia mengeluarkan pistolnya dan menodongkan pistol itu pada Lily lalu memberikan pistol itu pada Lily. Pelan-pelan berjalan di belakang Tim, Amanda memukul kepala Tim dengan lampu meja. Lalu berkata pada Lily:
Kau tak boleh ragu-ragu. Satu-satunya hal yang lebih buruk selain bersikap tak kompeten atau menjadi kasar dan jahat adalah bersikap ragu-ragu."
Babak 4. Rencana Lily membunuh Mark melalui tangan Tim gagal. Kemudian Lily memiliki rencananya sendiri. Malam itu, ia menaruh sesuatu pada minuman Amanda. Namun dengan polosnya, Lily mengatakan pada Amanda bahwa ia menaruh sesuatu ke dalam minumannya. Lucunya, mengetahui hal itu, Amanda malah menenggak minuman sampai habis, lalu berkata:
Aku menjalani hidup tanpa arti. Aku adalah peniru yang terampil."
setelah itu Amanda tak sadarkan diri dan Lily melakukan rencananya.

Melihat perilaku Lily dan Amanda sudah sangat terlihat jelas bahwa mereka memiliki kelainan jiwa atau bisa dibilang psikopat. Pada saat merencanakan dan melakukan kejahatan, ekspresi mereka datar tanpa rasa bersalah. Bahkan ketika Mark mengatakan sesuatu pada Lily:
Kau mungkin tak memahami sudut pandang orang lain. Tidak aku, tidak teman-temanmu, yang jelas tidak dengan ibumu. Karena di otak mu semua ini hanya bagian kecil dari alam sadarmu. Kami semua pembantumu, petugas pembersihmu, pelatih pribadimu. Keluarkan semua isi hatimu semaumu. Kami harus berhenti melindungimu. Hidup harus memberimu sedikit pelajaran."
kata-kata itu sama sekali tak berpengaruh pada Lily, akan tetapi justru membuat Lily semakin mantap untuk melaksanakan rencananya.

Meskipun konflik Thoroughbreds tentang perencanaan dan pembunuhan seseorang, namun tak ada sama sekali adegan brutal dalam film ini. Bahkan karakter Mark yang dijadikan sasaran pembunuhan, sama sekali tak ada aksi jahat yang menunjukkan bahwa ia adalah ayah tiri yang kejam dan jahat. Justru Mark yang kaya raya nampak sangat baik dengan memfasilitasi semua yang dibutuhkan Lily dan memberikan pendidikan terbaik untuknya. Beberapa aksi dan kata komedi (black comedy) juga dimunculkan dalam film ini.

Salah satu pemain dalam film Thoroughbreds, yakni Anton Yelchin sudah meninggal dunia. Film ini diproduksi pada tahun 2016. Dan pemeran Odd Thomas dalam film Odd Thomas (2013) ini meninggal 14 hari setelah semua produksi film dan lain-lainnya rampung.

Nilai: 4.5/5

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim