Skip to main content

Ulasan Film: Nostalgia (2018)


Nostalgia merupakan film drama Amerika yang diangkat berdasarkan cerita Alex Ross Perry dan Mark Pellington. Film ini juga disutradarai dan ditulis oleh Alex Ross Perry dan Mark Pellington. Nostalgia rilis di Amerika pada 16 Februari 2018. Film ini dibintangi oleh John Ortiz, Amber Tamblyn, Jon Hamm, Ellen Burstyn, Cathrine Keener, Nick Offerman, James LeGros, Annalise Basso, dan lain-lain.

Nostalgia mengisahkan tentang penggalan-penggalan cerita tentang cinta dan kehilangan yang akan selalu terhubung melalui benda-benda dan hal-hal yang masih tersimpan rapi di sudut ruang atau suatu tempat. Benda-benda seperti surat, kata-kata, foto-foto, dan seseorang seperti pengingat bagi mereka yang masih hidup dan sudah tiada.

Sesuai dengan ide cerita yang hanya menceritakan penggalan cerita, Nostalgia menyajikan 3 kepingan cerita yang berbeda di dalam film ini. Maksudnya, dalam film ini terdiri dari 3 cerita, yang mana satu dan beberapa karakter tidak berhubungan dengan karakter lain dalam satu cerita. Bisa dibilang, tak ada tokoh protagonis atau pun antagonis dalam film ini. Jadi, Nostalgia hanya mengisahkan tentang-tentang hal-hal yang mengingatkan seseorang kepada orang yang mereka sayangi melalui benda-benda peninggalannya. Namun hanya ada satu karakter penghubung dari satu kisah ke kisah lain yaitu Daniel Coleman (John Ortiz), seorang agen asuransi.

3 kisah yang diangkat dalam Nostalgia adalah kisah sederhana namut sangat emosional dan mewakili kisah-kisah yang terjadi di dunia nyata pada hampir semua orang. Dalam film ini ada beberapa kata-kata yang juga merepresentasikan perasaan tentang hal yang berhubungan dengan nostalgia.
Every story had a detail that I've never heard before. Every person I talk to, I learn something new."
These are our reminder of our lives of many forms of emotional, physical. These are our artifacts, our scars, objects, memories, items that detachable, memorable. We live our lives and ask, "What do we live behind?" When we look at the pictures long enough, they reappear. What is the value of anything? And what we hold in the hand would be the same as what we hold in our heart?"
Love and reminder, hold it. It may be all you had left. Let it shine in you and let it find you. Let it through that small unseen possibility. Grab the arms surround you to take you home."
Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim