Skip to main content

Ulasan Film: Hichki (2018)


Ketika tahu pemain utama dalam film Hichki adalah Rani Mukerji, ditambah lagi film ini bergenre drama komedi, tanpa pikir panjang saya langsung memilih film Bollywood ini untuk saya tonton.

Hichki berarti cegukan. Film ini disutradarai oleh Siddarth Maholtra dan ditulis oleh Anckur Chaudhry dan Siddrath Maholtra. Cerita Hichki diangkat dari autobiografi Brad Cohen yang berjudul Front of the Class: How Tourette Syndorm Made Me the Teacher I Never Had. Hichki rilis di Amerika pada 23 Maret 2018.

Hichki mengisahkan seorang wanita, Naina Mathur (Rani Mukerji), yang memiliki kelainan yang disebut Tourette syndrom atau berkenaan dengan kondisi saraf apabila saraf di otak kondisinya longggar maka saraf tersebut akan terkejut dan menghasilkan suara seperti seseorang yang sedang cegukan tanpa bisa dikontrol oleh penderitanya. Kelainan tersebut sudah terjadi pada saat Naina masih sangat kecil. Ia tak pernah bisa menghilangkan suara cha cha cha wa wa wa sambil menggerakkan kepalanya ke kanan atau ke kiri dan tangan ke dagunya dimana pun dan kapan pun, terlebih pada saat keadaan sangat emosional.

Meskipun pendidikan Naina cukup tinggi dan ia memiliki kecerdasan yang mumpuni, cita-citanya hanya ingin menjadi seorang guru. Selama 5 tahun melamar pekerjaan di sekolah-sekolah namun tak ada sekolah yang bersedia menerimanya karena kelainan yang ia miliki. Naina tak pernah putus asa meskipun ayahnya menawarkan pekerjaan di perusahaan atau bank.

Setelah melamar pekerjaan di sekolah menengah St. Notker dan telah ditolak selama 5 kali, akhirnya Naina diterima sebagai pengajar di sekolah itu. Sekolah St. Notker memiliki alasan mengapa ia menerima Naina sebagai pengajar di sekolah elit tersebut. Terdapat 1 kelas, yaitu 9F, yang siswanya sama sekali bukan dari kalangan elit. Siswa yang hanya berisi 14 siswa itu selalu membuat ulah hingga membuat guru yang mengajar mereka tak pernah lama mengajar mereka. Dan 14 siswa tersebut menjadi masalah dan tantangan bagi Naina untuk menjadi seseorang yang bermanfaat, membanggakan, dan menginspirasi orang lain.

Ide dan konsep cerita seperti film Hichki sudah sering disuguhkan di beberapa film yang juga mengangkat tema pendidikan dan jiwa inspirasional. Dan meskipun akhir cerita sudah bisa ditebak, tipikal film seperti ini selalu menarik buat saya. Rasa sedih, terharu, dan bahagia pasti akan menjadi bagian yang akan penonton rasakan ketika menonton film ini. Namun, tentunya dari masing-masing film akan selalu ada hal yang berbeda yang diberikan pada penonton. Seperti film Hichki ini.

Beberapa dialog inspirasional yang agak familiar juga ada di dalam film ini. Kata-kata tersebut dikatakan oleh Naina,
Seorang guru yang normal hanya mengajari Anda. Seorang guru yang baik hanya mengerti Anda. Jika dia hebat, maka dia akan menunjukkan kepada Anda bagaimana cara menerapkannya. Akan tetapi beberapa guru menginspirasi kami."
"Tidak ada murid yang buruk. Yang ada hanya guru yang buruk."
Ada satu hal yang kalian tidak sadari, selalu menyalahkan situasi."
Sudah malang-melintang di dunia perfilm-an Bollywood rasanya tak perlu meragukan kemampuan akting Rani Mukerji. Ia memerankan karakter Naina yang memiliki Tourette syndrom sangat baik dan alami. Pertanyaan saya, apakah ia tak merasakan sakit di bagian dagunya ketika harus menahan dagunya dengan tangannya berkali-kali? 😊

Kutipan favorit:
Seorang siswa dapat kehilangan nilai karena belajar sesuatu yang salah. Tapi seorang guru tidak pernah kehilangan nilai karena mengajarkan sesuatu yang salah. Mengajar itu mudah, belajar itu sulit." -Pak Wadia-

Nilai: 5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim