Skip to main content

Ulasan Film: Game Night (2018)


Ketika permainan biasa (tebak-tebakkan) yang dilakukan pada malam hari berubah menjadi permainan yang menyeramkan dan sebuah tragedi. Adalah sepasang suami, Max (Jason Bateman), dan istri, Annie (Rachel McAdams), juga bersama teman-teman (berpasangan) mereka: Ryan (Billy Magnussen), Sarah (Sharon Horgan), Kevin (Lamorne Morris), dan Michelle (Kyle Bunbury).

Tiap malam mereka berkumpul di rumah Max dan Annie untuk bermain tebak-tebakkan biasa yang mereka sebut game night hanya untuk bersenang-senang, cuma itu. Namun permainan berubah jalan
cerita dan aturan ketika Brooks (Kyle Chandler), kakak laki-laki Max datang ke rumah Max dan Annie. Brooks mengundang Max, Annie, dan teman-temannya untuk melakukan permainan yang biasa mereka lakukan untuk memainkannya di rumahnya. Kemudian Brooks mengganti permainan bukan lagi dengan menebak kata, akan tetapi masing-masing pasangan diberi sebuah petunjuk untuk memecahkan suatu masalah. Siapa yang lebih dulu berhasil memecahkannya, maka mereka akan mendapatkan sebuah mobil keren (lupa nama brand mobilnya apa, hihi).
Pada saat permainan akan dimulai, Brooks mengatakan:
It will be a game night to remember."
Dan Brooks membuktikan itu pada semua peserta, terutama Max dan Annie yang selalu memiliki masalah tentang memiliki bayi.

Game Night merupakan film komedi, crime, misteri Amerika. Film ini disutradarai oleh John Francis Daley dan Jonathan Goldstein, dan ditulis oleh Mark Perez. Game Night rilis di Amerika pada 23 Februari 2018.

Selain dibintangi oleh aktor-aktor di atas, Game Night juga didukung pemain lain seperti: Jesse Plemon sebagai Gary, Michael C. Hall sebagai orang Bulgaria, Danny Huston sebagai Donald Anderton, Chelsea Peretti sebagai Glenda, Camille Chen sebagai Dr. Chin, Zerrick William sebagai Val, Joshue Mikel sebagai Colin, dan R.F Daley sebagai Tats.

Alur cerita Game Night maju. Banyak kejutan-kejutan di dalam cerita film ini. Jalan dan akhir cerita Game Night benar-benar tak bisa ditebak. Terjadi dua atau tiga kali klimaks di cerita film ini. Intinya, akhir film ini benar-benar twist ending.
Di akhir cerita Brooks mengatakan pada Max dan Annie:
You've learnt every lesson that you have to do."
Bukan hanya akhir cerita yang berakhir dengan twist plot, namun sisi  komedi dalam Game Night juga disajikan dengan sangat baik dan wajar.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim