Skip to main content

Ulasan Film: Candy Jar (2018)


Normalnya, anak-anak SMA biasanya bermain bola, hang out, membuat candaan, dan hal-hal lazim lain pada umumnya. Namun hal itu tidak dilakukan oleh 2 siswa; Lona Skinner (Sami Gayle) dan Bennett Russell (Jacob Latimore) dalam film Candy Jar. Lona dan Bennett adalah siswa yang sangat ambisius mengejar cita-cita mereka dengan selalu memenangkan perlombaan debat antar negara bagian. Dan, setelah lulus SMA, Lona sangat menginginkan masuk Universitas Harvard sedangkan Bennett memilih Universitas sebagai cita-cita pendidikan selanjutnya.

Dibimbing oleh Kathy (Helen Hunt), sang pembimbing sekolah Hemlock Prep Academy, Lona dan Bennett selalu berkonsultasi dan mencurahkan segala apa yang mereka butuhkan ketika akan melakukan lomba debat dan persiapan masuk universitas yang mereka dambakan. Kathy selalu memberikan nasehat-nasehat sederhana, namun memiliki makna mendalam.

Uniknya, perdebatan dalam cerita film ini adalah, mereka berdebat dengan tempo yang sangat amat cepat sambil membaca teks apa yang mereka tulis. Mereka harus mengikuti aturan yang hanya memberikan waktu 8 menit dalam setiap debat yang ingin mereka sampaikan.

Judul Candy Jar ini mengacu pada karakter Kathy dan ruangannya. Ruangannya yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil selalu terisi dengan permen-permen dan makanan manis yang diletakkan di atas meja kerjanya dan beberapa tempat di sudut ruangannya untuk dinikmati oleh siswa yang ingin berkonsultasi dengannya.

Lona dan Bennett memiliki status sosial yang berbeda. Lona bukan berasal dari keluarga berada dan hanya dibesarkan oleh ibunya, Amy Skinner (Christina Hendrick). Sedangkan Bennett juga hanya dibesarkan oleh ibunya, Julia Russell (Uzo Aduba), tapi ia berasal dari keluarga berada. Menariknya, bukan cuma Bennett dan Lona yang bersaing dalam setiap lomba debat, namun ibu mereka juga tidak terlalu akur. Mereka adalah teman sesama SMA, yang mana Julia Russell lebih populer, berprestasi, dan sukses daripada Amy.

Candy Jar merupakan film original Netflix yang rilis pada 27 April 2018. Film yang bergenre drama komedi remaja ini disutradarai oleh Ben Shelton ditulis oleh Chad Klitzman. Alur cerita Candy Jar maju. Secara keseluruhan cerita Candy Jar menarik untuk ditonton.

Berdasarkan Genre, jalan cerita,dan karakter-karakter dalam film ini, layakkah film ini ditonton untuk remaja? Saya katakan sangat layak. Dramanya ada, lucunya ada, sedihnya juga ada.

Cerita Candy Jar menyajikan nilai-nilai penting tentang bagaimana menyeimbangkan kehidupan sosial anak remaja dan cita-cita. Bahwa terkadang, anak-anak yang terlalu berambisi atas sesuatu yang ingin mereka capai justru membuat mereka lupa dengan sesuatu yang disebut human connection atau hubungan dengan manusia lain. Biasanya anak-anak seperti ini hanya berkutat dengan buku dan hal-hal yang bisa memberi jalan kepada tujuan mereka. Di dalam cerita Candy Jar terdapat pesan-pesan sederhana, seperti:
Wherever you end up, kiddo, have fun." Kathy
Sometimes we lose." Bennett.
Akhir cerita Candy Jar sedikit mengharukan. Pada saat Lona dan Bennett akhirnya bersatu dalam debat kompetisi debat final melawan Jasmine Spencer (Antonia Gentry) dan Dana Martinez (Ariana Guerra) dari sekolah Washington High. Jasmine dan Dana berasal dari sekolah dan keluarga yang biasa saja. Cara mereka menyampaikan ungkapan perdebatan selalu sangat santai dan berdasarkan pengalaman mereka. Dengan tempo bicara yang biasa saja mereka tak peduli dengan kekalahan debat yang mereka dapatkan. Dengan cara dan apa yang diungkapkan Jasmine dan Dana membuka jalan pikiran Lona dan Bennett. Di depan para juri dan penonton, Bennett mengatakan:
Mereka (Jasmine dan Dana) melakukan itu selama setahun, tapi tak seperti kami (Bennett dan Lona). Karena mereka tak fokus pada tekanan untuk menang, tapi memilih yang lebih penting, berkomunikasi."
Poinnya adalah, berbicara (atau menjalankan sesuatu) dengan santai sesuai jalannya waktu yang alami untuk mengungkapkan hal yang penting untuk disampaikan adalah lebih baik daripada berbicara cepat mengikuti tempo yang ditentukan namun justru tak mampu menyampaikan apapun pada orang lain.

Nilai: 4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim