Skip to main content

Ulasan Film: The Body Tree (2017)


The Body Tree merupakan film bergenre horor thriller. Film ini rilis di Amerika pada 13 November 2017. The Body Tree disutradarai oleh Thomas Dunn dan ditulis oleh Thomas Dunn dan Mikhail Kukushkin.

The Body Tree menceritakan tentang sekelompok orang Amerika: Alice (Eilza Dasher), Sandra (Emma Dumont), Mike (Kyle Jones), Helen (Ivana Sakhno), Rez (Sam Hamill), Dan (Mason D. Davis), Eric (Alex Sparrow), Tony (Michael Cardelle), Brandon (Chris Petrovski), dan profesor Jeff (Mark Borkowski), yang melakukan perjalanan ke Siberia, Rusia, melewati gunung Altai untuk merayakan setahun kematian teman mereka, Kara (Ana Flavia Gavlak), yang tewas ditusuk. Mereka datang ke rumah kakak laki-laki Kara, Sergei (Costa Ronin).

Namun hingga sampai setahun kematian Kara, belum juga terungkap siapa pelaku yang membunuh Kara. Hal itu yang menjadi konflik dalam film The Body Tree. Mayat Kara belum dikubur sebelum ditemukan siapa yang membunuhnya. Roh nya masih dalam kebingungan karena tewas dalam tindakan kekerasan. Meskipun begitu, dalam cerita film ini tak ada satupun penampakan arwah Kara yang menghantui teman-temannya.

Di malam setelah upacara setahun kematian Kara dan ritual voodoo Altai yang dilakukan sang "dukun", Piotr (Gene Farber) hingga membuat boneka Kara melayang, profesor Jeff mengatakan pada sekelompok orang tersebut bahwa gunung Altai adalah merupakan salah satu tempat spiritual yang memiliki penyembuhan, magic, dan energi yang kuat. Menurut penelitian lapangannya di Tibet Mongolia bahwa ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan hukum alam. Bahwa Altai memberi tahu kita jika alam semesta memiliki lapisan. Tingkat surga dan tingkat dunia bawah. Dan Piotr baru saja membuka gerbangnya. Pertanyaannya adalah ke arah mana? Semuanya adalah energi. Energi gelap, energi terang. Dan itu maju mengalir maju mundur. Dan saat kau berkomunikasi dengan dunia roh, itu tak hanya menerima pesan, tapi juga mengirim pesan. Itu lah yang saat ini terjadi, sebuah pesan.

Membaca judul film The Body Tree, mendengarkan musik pembukaan, dan gambar-gambarnya terasa sangat menyeramkan dan mistis sekali, tapi sayangnya jalan ceritanya tak seseram itu menurut saya. Namun gunung Altai yang ditunjukkan di awal cerita sungguh sangat amat cantik dan indah.

Yang menyeramkan dalam film ini hanya upacara yang disebut upacara langit hitam dan ritual voodoo Altai sang "dukun" ketika memanggil roh Kara untuk bergabung dengan makhluk yang masih hidup dengan media boneka yang memakai gaun yang terakhir kali Kara pakai. Selebihnya, sama seperti film-film yang mengungkapkan suatu pembunuhan yang pembunuhnya adalah salah satu di antara orang-orang yang mereka kenal. Kemudian terdapat adu argumen, membuat alibi, adu fisik, hingga satu per satu dari mereka tewas. Dan, inti dari keseluruhan cerita The Body Tree adalah tentang cinta dan kecemburuan, hingga berakhir suatu pembunuhan.

Nilai: 2/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim