Skip to main content

Ulasan Film: Golden Slumber (2018)


Golden Slumber merupakan film laga thriller Korea Selatan. Film ini diangkat berdasarkan novel Jepang dengan judul yang sama yang ditulis oleh Kotaro Isaka pada tahun 2007. Golden Slumber rilis pada 14 Februari 2018. Film ini disutradarai oleh Noh Dong-Seok dan ditulis oleh Lee Hae-Jun dan Cho Ui-Seok.

Golden Slumber menceritakan tentang seorang laki-laki baik dan polos, Gun-Woo (Gang Dong-Won), yang tiba-tiba menjadi tertuduh sebagai pembunuh kandidat presiden dalam hiruk pikuk "panas"nya suasana politik yang sedang terjadi. Gun-Woo adalah laki-laki biasa yang bekerja sebagai pengatar barang atau kurir.

Hari itu seperti hari sial baginya. Hari dimana kota tersebut sedang bergejolak politik tentang pemilihan presiden baru. Siang itu, Gun-Woo harus mengantarkan sebuah paket yang ia sendiri tak tahu apa isi di dalamnya. Ia baru tahu apa isi paket tersebut ketika bertemu dengan teman lamanya Moo-Yeol (Yoon Kye-Sang). Seperti sedang menasehati Gun-Woo juga dirinya sendiri, Moo-Yeol mengatakan pada Gun-Woo:
Dunia ini tidak seperti yang kau bayangkan. Jangan sampai lengah terhadap kemungkinan yang akan merugikan diri sendiri, dasar orang polos. Aku sendiri telah membuat kesalahan."
Jangan percaya pada siapapun."
Moo-Yeol adalah target pembunuhan politik.

Tak lama setelah itu, bom meledak pada mobil yang dikendarai oleh salah satu kandidat presiden. Semua bukti mengacu pada Gun-Woo yang saat itu membawa sebuah paket, dari rekaman CCTV sampai sidik jari yang menempel di kotak tersebut. Awalnya Gun-Woo terkenal sebagai pahlawan karena aksinya menolong seorang artis dari perampokan, akan tetapi siang itu nasibnya berubah drastis. Ia tiba-tiba terkenal sebagai buronan yang telah membunuh kandidat presiden. Gun-Woo yang sangat baik dan polos menjadi korban konspirasi politik.

Sebelum Gun-Woo berpisah dengan Moo-Yeol dan sebelum kejadian peledakan bom, Moo-Yeol memberikan nomor telepon seseorang, Mr. Min (Kim Eui-Sung). Selama diburu sebagai seorang pembunuh oleh polisi dan aparat negara, Gun-Woo dibantu oleh Mr. Kim dan teman-teman lamanya yang pernah bergabung dalam sebuah band yang mereka beri nama Golden Slumber. Ketika band itu bubar, masing-masing personil memilih pekerjaan di bidang masing-masing.

Jalinan cerita Golden Slumber menarik juga sangat emosional dalam beberapa bagian adegan. Konfliknya tajam dan dieksekusi dengan sangat baik.

Inti dari film ini menunjukkan kejamnnya dunia politik dan susahnya menjadi orang baik dan jujur seperti Gun-Woo. Ketika usahanya nampak sia-sia, tak tahu harus berbuat apa, dan merasa serba salah dalam situasi apapun, ia benar-benar marah dan sedih,
Apa salahnya hidup dengan benar dan jujur?"
Klimaks dan akhir cerita epik sekali. Bisa dibilang film ini memiliki 2 kali klimaks. Karena saya pikir akhir cerita telah selesai, tapi ternyata masih berlanjut.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim