Skip to main content

Ulasan Film: Spinning Man (2018)

 

Spinning Man merupakan film drama misteri Amerika. Film ini diangkat dari novel The Spinning Man yang ditulis oleh George Harrar dan diadaptasi ke dalam film ini oleh Matthew Aldrich. Spinning Man disutradarai oleh Simon Kaijser. Film ini rilis pada 6 April 2018. Spinning Man dibintangi oleh Guy Pierce, Pierce Brosnan, Minnie Driver, Alexandra Shipp, Odeya rush, dan masih banyak lagi.

Spinning Man mengisahkan tentang seorang profesor filsafat bahasa, Evan Birch (Guy Pierce), yang terhormat dan hidup nampak bahagia dengan istri yang baik dan sangat mencintainya, Ellen Birch (Minnie Driver), dan 2 anaknya yang masih kecil, menggemaskan, dan cerdas, Zelda Birch (Eliza Pryor) dan Adam Birch (Noah Salsbury Lipson), akan tetapi ia melakukan affair dan skandal dengan beberapa mahasiswanya. Evan menjadi tersangka utama atas hilangnya salah satu mahasiswa, Joyce Bonner (Odeya Rush).
Seorang detektif, Robert Malloy (Pierce Brosnan), mendatangi rumah Evan. Beberapa petunjuk tentang hilangnya Joyce mengacu pada Evan. Untuk permulaan, Robert menginterogasi Evan tentang hal-hal umum seperti pekerjaan dan kegiatan yang ia lakukan pada hari bersamaan hilangnya Joyce di danau Hillside. Dengan pembawaan Evan yang cerdas dan santai ia mengatakan pada Evan,
Kau mungkin menganggap filosofi sebagai klarifikasi logis dan pikiran. Tapi aku lebih seperti pengajar ketimbang filsuf yang bekerja."
Setelah interogasi ke-2 yang dilakukan Robert terhadap Evan di kampus, polisi menyita mobil Evan. Dari sitaan tersebut, bukti-bukti baru muncul. Diantaranya adalah beberapa helai rambut perempuan yang ditemukan di bangku belakang mobil Evan yang sudah dicocokkan dengan DNA keluarga Joyce. Namun bukti tersebut tidak membuat Evan berkata jujur. Mengakhiri pembicaraannya dengan Evan di kelas, Robert mengatakan:
Kebenaran tersembunyi dibalik argumen, analisa, pertimbangan. Pertimbangan menuntun pada kebenaran. Bukan menyembunyikan. Aku selalu berpendapat kebenaran adalah naluriah."
Sementara itu, Ellen menemukan 1 bukti yaitu make up yang digunakan Zelda yg ia pikir itu adalah make up milik ibunya. Dari situ, Ellen mencari tahu barang-barang lain yang mungkin disembunyikan Evan di meja kerjanya atau di salah satu sudut rumahnya. Ellen menemukan sebuah surat. Pada saat Evan sudah di rumah, dengan lembut tanpa menghakimi Evan, Ellen menanyakan tentang apa yang ia temui. Namun Evan tetap tidak mengatakan hal yang sebenarnya. Ia berhasil meyakinkan Ellen bahwa ia berkata jujur.

Sampai pada klimaksnya, pada saat Evan dan Ellen menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan di kampus tempat Evan mengajar, Ellen benar-benar marah dan muak pada perilaku Evan karena ia tidak mengatakan bahwa sesungguhnya Evan sudah ditarik dari kelas. Ellen menumpahkan kekesalannya pada Evan di depan orang banyak. Kemudian mereka keluar dari ruangan tersebut, Ellen masih marah pada Evan. Bahwa sesungguhnya Ellen selalu memaafkan kesalahan yang sudah Evan perbuat sebelumnya. Ia pernah memergoki Evan sedang bercumbu dengan mahasiswanya. Dalam kemarahannya Ellen mengatakan:
You know what you don't understand. You don't even care if you did it anymore. I don't. But it's a lie you've been telling me that nothing happened for so many years. I think I believe it. And I'm terrifying what else you can convince your self up."
Kata-kata Ellen tersebut membuat Evan ahkirnya mendatangi kantor detektif Robert Malloy.

Alur cerita Spinning Man mundur di awal, tapi kemudian maju. Cerita Spinning Man cukup menarik. Terdapat beberapa permainan kata dan pikiran dalam cerita film ini. Dari awal cerita, konflik, sampai menyelesaikan konflik disajikan sangat detil. Akhir cerita yang bikin penasaran dalam mengungkapkan kasus hilangnya Joyce tidak bisa ditebak. Dari hasil otopsi, ternyata tak ada tindakan pembunuhan yang dilakukan pada Joyce, meskipun Evan sudah mengakui bahwa ia telah "membunuh" Joyce. Evan tidak ditahan oleh Robert, dan Robert hanya mengatakan:
Manusia meninggalkan jejak, serat pakaian, bagian kulit, jejak kaki, tapi tak ada jejak darimu selain dari catatanmu yang aku temukan di tempat sampah. Tak ada bukti kau melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang kau katakan padaku sejak pertama. Tak ada bukti bahwa kau menemui Joyce .............
Aku bukan seorang pendeta yang bisa mengampuni, atau seorang psikiater. Aku sama sepertimu. Seseorang yang mencari bukti."
Menurut saya, kata-kata Robert tersebut adalah inti dari pesan yang ingin disampaikan dari cerita Spinning Man. Dari kata-kata Robert yang pertama intinya adalah hukum tak bisa menahan seseorang tanpa bukti yang akurat. Sedangkan kata-kata yang kedua; Aku bukan pendeta atau psikiater (mengacu kepada kejiwaan Evan Birch), kata-kata tersebut seperti kata-kata sarkastik.

Nilai: 3.5/5

Comments

Popular posts from this blog

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim...

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu...

Ulasan Film: What Still Remains (2018)

What Still Remains merupakan film drama Thriller Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Josh Mendoza. What Still Remains berdurasi kurang lebih satu jam tiga puluh menit. Film ini dibintangi oleh Lulu Antariksa, Colin O'Donoghue, Mimi Rogers, Dohn Norwood, Jeff Kober, Peter O'Brien, Roshon Fegan, dan beberapa pemain pendukung. What Still Remains rilis di Amerika pada 14 Agustus 2018. What Still Remains mengisahkan seorang gadis berusia 19 tahun, Anna (Lulu Antariksa), yang hidup berjuang sendirian pasca ibunya meninggal karena sakit bertahun-tahun dan adik laki-lakinya, David (Roshon Fegan), yang menghilang setelah seseorang mengikuti mereka di hutan. Sebelum meninggal, ibu Anna yang tak pernah meninggalkan tempat tidurnya memberi pesan pada Anna pada saat Anna merasa bahwa dengan keadaan dan situasi yang sangat menyedihkan ia tak perlu bermimpi dan berharap tentang apapun, sang ibu mengatakan:   If we don't have hope, what is the point of living. ...