Skip to main content

Ulasan Film: Psychokinesis (2018)



Selain film Train To Busan dan The Mimic (2017) , Psychokinesis adalah film Korea ketiga yang saya tonton. Psychokinesis merupakan film Korea Selatan yang bergenre fantasi laga komedi superhero. Film ini rilis di bioskop Korea Selatan pada 31 Januari 2018. Psychokinesis disutradarai dan ditulis oleh Yeon Sang-ho.

Pyschokinesis mengisahkan tentang seorang laki-laki,  Suk-Hun (Ryoo Seung-Ryong), yang bekerja sebagai sekuriti bank. Suatu siang, setelah ia meminum air dari mata air pegunungan, tiba-tiba ia memiliki kekuatan menggerakkan benda tanpa menyentuhnya. Tak lama setelah kejadian tersebut, Suk-Hun mendapat telepon dari anak perempuannya, Roo-Mi (Shim Eun-Kyung), yang sudah bertahun-tahun tak tinggal bersamanya.

Roo-Mi mengabarkan pada Suk-Hun tentang kematian ibunya. Ibu Roo-Mi meninggal karena membela Roo-Mi pada saat restoran ayam goreng miliknya dipaksa tutup oleh Konstruktor Taishan yang akan menggusur toko Roo-Mi dan toko-toko sekitarnya. Roo-Mi dan beberapa temannya bersikeras tak ingin meninggalkan restoran miliknya. Pada saat bentrokan, ibu Roo-Mi datang membela. Namun keganasan para penggusur membuat ibu Roo-Mi jatuh dan tak sadarkan diri, lalu meninggal di rumah sakit.

Dalam menyelesaikan masalah tersebut, Roo-Mi dibantu oleh pengacara Kim Jung-Hyun (Park Jung-Min). Sementara itu Suk-Hun ingin membantu Roo-Mi dengan kekuatan yang ia miliki. Hubungan Roo-Mi dengan Suk-Hun tidak sangat dekat sejak Suk-Hun meniggalkan Roo-Mi dan ibunya pada saat Roo-Mi masih kecil. Sejak saat itu, Roo-Mi seperti sangat membenci ayahnya. Dengan segala kekuatan yang Suk-Hun miliki dan bantuan yang ia tunjukkan melalui kekuatannya, bahkan Roo-Mi tak merasa bangga padanya. Itu membuat Suk-Hun bersedih. Ia mengatakan pada pengacara Roo-Mi:
Aku hanya ingin memiliki kemampuan menjadi ayah, tapi langit memberikan kemampuan lain."
Dengan segenap tenaga, kekuatan, daya, dan upaya, Suk-Hun mampu mengusir dan membuat takut para penjaga konstruksi. Namun sayangnya, karena ulah para mafia konstruktor tersebut, apa yang Suk-Hun lakukan dinyatakan melanggar hukum yang membuatnya harus ditahan di penjara.

Gejolak penggusuran semakin memanas. Restoran Roo-Mi dan toko-toko sekitarnya mulai dihancurkan. Suk-Hun mengetahui itu dari berita dan ia tak ingin tinggal diam atas sesuatu yang menimpa anak perempuannya.

Alur cerita Psychokinesis maju. Ide cerita Psychokinesis sama seperti film-film superhero yang pernah ada, yakni menjadi penyelamat atau pahlawan bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan dalam kesusahan. Bagi saya yang bukan pecinta film, drama, atau apapun yang berhubungan dengan Korea, cerita Psychokinesis cukup menghibur. Sesuai dengan genrenya, komedi, beberapa adegan membuat saya tertawa kecil.

Nilai: 2.9/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim