Skip to main content

Ulasan Film: The Commuter (2018)



The Commuter merupakan film bergenre laga, kriminal, drama. Film ini disutradarai oleh Jaume Collet-Serra dan ditulis oleh Byron Willinger dan Philip de Blasi. The Commuter dibintangi oleh Liam Neeson, Vera Farmiga, Patrick Wilson, dan masih banyak lagi.

The Commuter mengisahkan tentang seorang pengusaha berusia 60 tahun, Michael MacCauley (Liam Neeson), yang terjebak konspirasi kriminal di dalam kereta pada saat perjalanan pulang. Hari itu seperti hari buruk di satu sisi tapi di sisi lain adalah hari keberuntungan bagi Michael.
Setelah bekerja 10 tahun di salah satu perusahaan, Michael harus menerima dirinya dipecat dari perusahaan tersebut dengan alasan gaji dan tunjangannya terlalu tinggi dari yang ia hasilkan. Meskipun,
Kau adalah prajurit yang baik dan kau tak pantas menerima ini, tapi kenyataanya adalah bahwa terkadang prajurit selalu menjadi korban."
Michael seperti belum siap menerima pemecatannya sementara masa pensiunnya masih 5 tahun lagi dan anak laki-lakinya baru akan masuk universitas. Ia tak buru-buru memberitahu istrinya, Karen MacClauley (Elizabeth McGovern), tentang hal itu. Namun ia menghubungi temannnya seorang polisi, Alex Murphy (Patrick Wilson). Mereka bertemu di satu kafe. Di tempat itu, mereka bertemu juga bertemu Captain Hawthorne (Sam Neill). Michael menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, meminta solusi, dan nasehat pada Murphy. Ketika Michael akan pamit, dengan kata-kata pepatah, Murphy mengatakan:
Jika kau ingin tahu apa yang Tuhan pikirkan tentang uang, cari siapa yang memberikannya kepadamu."
Menuju kereta, pikiran Michael kalut. Dalam padatnya orang di stasiun, ia tak sadar bahwa seseorang telah mengambil ponselnya. Di dalam kereta, ia memperhatikan banyak variasi aksi orang dengan perilaku yang berbeda. Kemudian, tiba-tiba datang seorang wanita yang bernama Joanna (Vera Farmiga) duduk di depannya. Ia mengaku bahwa dirinya adalah seseorang yang sedang mempelajari perilaku manusia. Tanpa saling kenal satu sama lain, dengan pertanyaan hipepotesis, Joanna meminta Michael untuk menemukan seseorang bernama Prynne yang membawa sebuah tas yang berada di kereta yang sama. Tentunya tidak serta-merta Joanna meminta itu tanpa memberikan imbalan. Ia menjanjikan hadiah dengan uang sebesar $100.000; $25.000 tunai dan $75.000 jika Michael berhasil menemukan Prynne. Sambil akan beranjak pergi meninggalkan Michael yang masih nampak bingung dan ragu, Joanna menanyakan:
What kind of person are you?"
Meskipun Michael merasa bingung dan ragu, dalam keadaan membutuhkan uang untuk dirinya dan keluarganya, akhirnya Michael mencari tahu tentang keberadaan uang tunai itu sesuai dengan petujuk Joanna. Di dalam toilet, ia berhasil menemukan uang tersebut. Dari situ, Michael mulai melakukan apa yang ditawarkan Joanna. Ia mulai mencari seseorang bernama Prynne, membawa sebuah tas, menuju ke Cold Spring. Joanna tahu apa yang sudah dilakukan Michael. Ia mengawasi segala aksi Michael.

Permainan Joanna dimulai dan Michael seperti sedang memainkan sebuah permainan teka-teki yang tak bisa ia mengerti dan tak ingin ia lakukan namun ia harus melanjutkan permainan tersebut. Joanna mengancam Michael bahwa istri dan anaknya, Danny MacCauley (Dean-Charles Chapman), akan dalam bahaya jika ia menghentikan permainan tersebut. Joanna mengatakan:
It's time to finish what you've started."
Seperti tak ada pilihan lain, untuk menyelamatkan istri dan anaknya, Michael melanjutkan permainan Joanna. 3 korban tewas (salah satunya adalah anggota FBI) karena Michael belum menemukan Pyrnne. Dengan meminjam ponsel temannya yang berada di satu gerbong, Tony (Andy Nyman), Michael menelepon Murphy dan menceritakan semuanya. Dari perbincangan tersebut, Michael akhirnya tahu cerita dibalik apa yang sedang ia lakukan. Prynne adalah seseorang yang menjadi saksi pembunuhan yang diberitakan di media sebagai aksi bunuh diri.

Alur cerita The Commuter maju. Cerita The Commuter cukup menarik. Laganya ada, kriminalnya ada, dramanya ada, lucunya juga ada. Akhir cerita The Commuter tak bisa ditebak. Karakter Alex Murphy mengecoh penonton di awal cerita. Dengan pepatah Murphy yang ia katakan di atas atau di awal cerita, ternyata ia memanfaatkan Michael untuk mencari Prynne demi menutupi aksi pembunuhan yang ia lakukan dan menjelek-jelekkan cara kerja polisi NYPD Captain Hawthrone.

Hal yang bisa saya ambil dari konflik dan penyelesaian cerita The Commuter adalah:
Hal dan hari buruk itu tidak selamanya akan menjadi buruk. Tak ada usaha yang sia-sia."


Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim