Skip to main content

Ulasan Film: The Vanishing of Sidney Hall (2018)



Film The Vanishing of Sidney Hall atau Sidney Hall merupakan film drama misteri. Film ini rilis di Sundance Film Festival pada 25 Januari 2017, sedangkan di Amerika rilis pada 2 Maret 2018. Film ini disutradarai oleh Shawn Christensen dan ditulis oleh Shawn Christensen dan Jason Dolan. Karakter utama dalam The Vanishing of Sidney Hall dimainkan oleh Logan Lerman dan Elle Fanning.

The Vanishing of Sidney Hall menceritakan tentang kehidupan seorang penulis, Sidney Hall (Logan Lerman). Ia seorang penulis muda yang sukses dengan menghasilkan beberapa buku bestseller. Sejak kecil Sidney sudah menunjukkan bakat menulisnya dari hasil pikirannya yang tak biasa. Hal itu ia tunjukkan pada saat kelas 6, ketika gurunya memintanya membuat essay tentang 'arti hidup'. Namun bukan essay tentang 'arti hidup' yang Sidney tulis, ia malah menulis kata-kata yang tak pantas dengan topik tersebut, akan tetapi kata-kata ia tulis sangat dalam dan detil. Ia menulis tentang seorang gadis yang ia suka.

Buku pertama Sidney Hall adalah Suburban Tragedy. Buku itu laku keras dan membuatnya terkenal juga memiliki banyak penggemar. Yang lebih hebatnya lagi buku itu mampu mempengaruhi banyak pembacanya, salah satunya adalah Henry Crowe yang hafal beberapa baris yang ada di dalamnya ketika ia meminta tanda tangan Sidney Hall:
The core of our nation is etched inside these plastic smiles. And endless row of nowhere houses. This is how we live. It's also how we die. (Inti dari bangsa kita terukir di dalam senyuman plastik. Dan deretan rumah yang tanpa akhir. Beginilah cara kita hidup. Itu juga cara kita mati.)"
Lalu beberapa waktu kemudian, disiarkan di televisi bahwa Henry Crowe tewas bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri dengan senapan setelah ia menodongkan senapan tersebut pada ayahnya. Henry Crowe terlalu meresapi tiap paragraf dalam buku Surburban Tragedy. Ia mengartikan pesan dalam buku tersebut secara harfiah.

Di masa-masa kesuksesan Sidney Hall dengan buku-bukunya yang terjual jutaan eksemplar dan menjadi buku terlaris selama 8 bulan bahkan membuatnya menjadi finalis Pulitzer Price, sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan kebahagiaan hidup pribadinya. Buku Suburban Tragedy, Stay of Execution, dan beberapa buku yang ia tulis memiliki lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif bagi para pembacanya.

Menyadari dampak buruk yang terjadi, Sidney merasa bersalah telah menulis buku tersebut. Ia membakar semua buku hasil karyanya yang terjajar di beberapa perpustakaan di Montana. Bukan hanya itu, hidup Sidney semakin kacau ketika ia mengalami perceraian dengan Melody (Elle Fanning), wanita yang sangat ia cintai dan kagumi sedari kecil sampai remaja lalu ia nikahi. Namun dengan mengikat mereka dalam sebuah pernikahan, mimpi-mimpi dan hal-hal manis yang mereka alami sebelum menikah hilang begitu saja. Melody justru merasa dirinya tak dianggap ketika Sidney Hall sibuk menuliskan buku-bukunya. Melody meminta cerai dari Sidney. Dalam keadaan berpisah, Melody hamil dan Sidney ingin memperbaiki hubungan mereka. Namun sayangnya Melody meninggal dunia pada saat mereka terjebak di lift. Melody yang memiliki penyakit asma lupa membawa inhaler miliknya tak mampu bertahan sebelum pintu lift terbuka.

Hidup Sidney semakin kacau. Ketika asisten pribadinya meminta tulisannya yang baru, Sidney tak mampu menyelesaikannya. Hanya lembaran-lembaran kertas yang berserakan di seluruh lantai menunjukkan bahwa tak satu lembarpun yang layak menjadi karyanya selanjutnya. Dalam keadaan setengah tak sadarkan diri, Sidney meracau:
It's all first page and first sentences.  There is no middle. There is no end. Characters keep switching their identities. Wish I could tell you there's life and death and plot twist. And three generation of richly drawn characters. And hope and courage. Regrets. But it just one long intoxicating masturbation session without climax. When am I going to climax?"
Peristiwa-peristiwa buruk yang dialami Sidney membuatnya memutuskan untuk menghilang dan menjauh dari hingar bingar kota. Di usianya yang sudah matang, Sidney menghabiskan sisa hidupnya hanya dengan anjingnya, tanpa uang, penampilan yang agak lusuh dengan membiarkan kumis dan jenggot tumbuh di bagian wajahnya. Ia merubah identitasnya dengan menggunakan nama Brett Newport. Nama itu adalah nama salah satu temannya yang cukup akrab yang meninggal bunuh diri.
Dari pertemanan itulah, inspirasi buku Suburban Tragedy muncul.

Dari seseorang yang sangat mengagumi karya-karya Sidney Hall, asal mula buku Suburban Tragedy akhirnya terungkap. Orang tersebut menyebut namanya Francis Bishop. Selama 5 tahun Sidney menghilang, akhirnya pencarian Bishop selama 6 bulan membuahkan hasil. Ia berhasil menemukan Sidney dengan membebaskan Sidney dari tahanan. Bishop ingin menulis tentang kehidupan Sidney, biografi Sidney Hall. Alasan ia ingin menulis tentang Sidney adalah karena anaknya yang tak pernah bicara setelah kematian istrinya, dapat kembali bicara setelah membaca buku Suburban Tragedy.

Awalnya Sidney menolak permintaan orang yang baru dikenalnya. Akan tetapi, dalam keadaan sangat lemah karena penyakit Klaustrofobia yang membuatnya harus minum obat sepanjang hidupnya, itu membuat liver dan jantungnya memburuk, akhirnya ia bersedia menceritakan tentang dirinya dan awal mula buku Suburban Tragedy ia tulis.

Dalam keadaan berbaring di ranjang rumah sakit, Sidney bercerita bahwa Brett Newport (sahabatnya ketika remaja) yang menginspirasi tulisan Suburban Tragedy. Di sela-sela menceritakan kisahnya, Sidney mengatakan:
I didn't want to be a martyr. I wanted to be nobody. And walked out of my apartment with only the clothes on my back. To become nobody. I never returned again. I just keep replaying that scene. Hoping against hope that the ending would change."
Tak lama setelah itu, Sidney tak lagi bergerak di atas ranjang rumah sakit.

Alur cerita The Vanisihing of Sidney Hall mundur maju mundur maju, begitu seterusnya sepanjang fim. Film ini seperti terdiri dari 3 bagian; cerita Sidney remaja, Sidney Dewasa, dan Sidney menuju tua. Bagi saya, cerita The Vanishing sangat menarik dengan plot cerita yang berlapis-lapis atau terpotong-potong namun tak membingungkan. Saya bisa menangkap seluruh cerita dengan baik film yang berdurasi 2 jam ini.

Karakter Sidney Hall dalam film ini berubah-ubah seiring bertambah usianya. Sidney muda adalah anak yang baik, tak merokok, dan minum alkohol. Ketika sukses, Sidney menjadi seorangy yang sinis melihat segala sesuatu dan menjadi labil ketika masalah merundungnya. Sidney menuju tua, ia adalah  seorang penulis puritan dan tak pernah online atau berhubungan dengan internet. Sepanjang hidupnya, cita-cita Sidney hanya ingin menulis novel. Ia berpikir bahwa hal itu adalah:
Something that's going to shake people up."
Dan dengan buku Suburban Tragedy yang ia tulis, ia berhasil mengguncang pikiran dan perasaan orang-orang yang membaca tulisannya, baik berdampak positif atau negatif.

Melalui buku Suburban Tragedy, sebagai seorang penulis, Sidney sesungguhnya hanya ingin menyuarakan apa yang ia rasakan dan mencari perlakuan adil atas apa yang terjadi pada sahabatnya Brett Newport. Saat itu, Sidney seperti sedang memegang "kunci" atas hidup Brett Newport atau barangkali hidup orang banyak. "Kunci" itu adalah sebuah kotak merah yang berisi rekaman VRC yang isinya adalah adegan ayah Brett yang seorang hakim bernama George Newport yang bercinta dengan anak dibawah umur. Brett kecil yang cerdas merekam hal tersebut, lalu menguburnya dengan memasukkan rekaman tersebut ke dalam kotak merah. Ketika remaja, bersama Sidney, ia menggali kembali kotak tersebut dan memberikannya pada Sidney.

Pada saat tersiar berita bahwa Brett meninggal dengan isu karena menolak sekolah militer, Sidney tahu bahwa Brett menikam dirinya sendiri dengan pisau. Ia tak menyangka bahwa dibalik diri Brett yang sangat kuat, ternyata di dalamnya terdapat jiwa yang hancur yang terbebani oleh pola asuh orangtua yang bobrok dan kasar.

Pesan moral yang saya ambil dalam film ini adalah, seorang penulis tak bisa memprediksi dampak baik dan buruk yang akan terjadi pada pembacanya. Karena setiap orang memiliki intepretasi masing-masing atas sesuatu yang ia baca. Sidney hanya menulis sesuatu atas hasil kegelisahan dan masalah yang terjadi pada Brett yang telah diperlakukan tak adil oleh ayahnya juga di sekitarnya.

Yang saya bisa simpulkan dari film ini dan film-film yang bertemakan penulis hebat, adalah, "Walaupun pembaca memilih buku apa yang ingin dibaca,
Bagi seorang penulis, akan selalu ada suatu pelajaran dan hal berharga yang ingin disuarakan dan disampaikan melalui tulisannya. Apapun itu dampaknya."
Nilai: 5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim