Skip to main content

Ulasan Film: The Lullaby (2018)



Film The Lullaby merupakan film horor misteri yang dipadukan dengan ilmu psikologi. The Lullaby rilis di Amerika pada 1 Maret 2018. Film ini disutradarai oleh Darrel Roodt dan ditulis oleh Tarryn-Tannile Prinsloo.

Seorang ibu muda 19 tahun, Chloe Van Heerden (Reine Swart), yang baru melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Liam. Setelah berjuang keras dan bersusah payah melahirkan Liam, Chloe malah tak ingin menggendongnya untuk pertama kalinya. Dibantu oleh ibunya, Ruby Van Heerden (Thandi Puren), Chloe dan Liam pulang dari rumah sakit.

Sesampainya di rumah, Chloe masih tak ingin menyentuh Liam. Ruby membantu Chloe mendiamkan dan menggendong Liam. Secara baik-baik, Ruby bertanya siapa ayah Liam. Namun Chloe tak menjawab pertanyaan ibunya.

Rupanya, sebelum kejadian Chloe hamil, antara sang ibu dan anak ini bertengkar hebat hingga membuat Chloe pergi dari rumah. Hal itu dipacu oleh kata-kata Chloe yang selalu menyebut nama ayahnya. Ruby lelah dengan hal tersebut bahwa kenyataannya ayah Chloe tewas dengan menembak dirinya sendiri dan Ruby lah yang telah membesarkan Chloe sendirian.
Chloe yang masih sangat muda belum mampu mengurusi bayinya dengan telaten. Bahkan Liam tak ingin meminum air susunya. Ruby memintanya untuk memompa air susunya, lalu ia menjawab:
Chloe: "No, it hurts."
Ruby: "Motherhood is hard, Chloe. Sooner you realize that."
Sejak Chloe kembali ke rumah bersama Liam, ia sering berhalusinasi dan memandang segala sesuatu dengan berlebihan. Ia selalu merasa diikuti oleh seorang wanita yang memakai dress hitam dengan penutup kepala yang seolah-olah ingin membunuh Liam. Yang buruknya adalah ia selalu melihat bayinya dalam keadaan berdarah-darah, kaku tak bergerak, atau muncul keinginan untuk membunuhnya.

Ruby khawatir dengan keadaan putrinya yang seperti kewalahan dan paranoid menjadi seorang ibu, dan itu akan berdampak buruk pada Liam. Ia mendatangi seorang psikologi yang bernama Dr. Timothy Reed (Brandon Auret). Dr. Reed adalah dokter yang sudah lama dikenal Ruby. Kemudian Dr. Reed menemui Chloe. Ia menanyakan dan menyampaikan banyak hal pada Chloe yang baru menjadi seorang ibu. Melihat dari sisi ilmu kejiwaan, Dr. Reed menyampaikan bahwa hormon Chloe masih naik turun, ia masih dalam adaptasi dengan menjadi soerang ibu, dan Chloe mengalami baby blues, gejala biasa yang dialami oleh seorang perempuan yang baru menjadi ibu. Dengan menghubungkan halusinasi dan keadaan kejiwaan Chloe, Dr. Reed menggunakan suatu metode untuk menyembuhkan Chloe dengan mengatakan:
I want you to start allowing these vision to consume you. Stop fighting them. Do what they tell you to do.
Meskipun terdengar berbahaya, Chloe mencoba melakukannya dan belajar menjadi ibu yang mampu mengontrol segala emosi dan pikirannya.

Cerita The Lullaby menarik untuk ditonton karena mencampurkan hal yang berbau mistis dengan ilmu psikologi. Perilaku Chloe yang aneh dipicu oleh masa lalu yang ia dapatkan dari asuhan ibunya, sampai akhirnya ia pergi dari rumah dan mengalami hal terburuk dalam hidupnya yaitu diperkosa di pertengahan jalan oleh laki-laki yang pura-pura menolongnya dengan bersedia membawanya ke kota. Di sekitar tempat ia diperkosa merupakan tempat yang dulunya, pada tahun 1901 menjadi tempat perkosaan yang dilakukan oleh tentara Inggris pada perempuan-perempuan warga kota kecil itu, dan bayi yang dilahirkan dari hasil perkosaan harus dibunuh karena hal itu akan menjadi kutukan. Wanita yang selalu muncul dalam imajinasinya Chloe, ternyata berhubungan dengan masa-masa itu. Cerita yang tersebar luas setelah kejadian tersebut bukan mitos, melainkan nyata. Bahwa kata-kata:
Rape was worse than dying."
"Pemerkosaan lebih buruk daripada pembunuhan" berlaku hingga saat ini. Kata-kata itu mengacu pada apa yang dialami dan dirasakan oleh Chloe.

The Lullaby bisa dibilang film horor yang tak terlalu menyeramkan, akan tapi bukan juga film yang menyeramkan. Apa yang dialami Chloe, diselesaikan tidak dengan jalan mistis, melainkan dengan ilmu kejiwaan. Setelah membunuh ibunya, Chloe dimasukkan ke rumah sakit jiwa oleh Dr. Reed.

Lullaby atau nyanyian pengantar tidur yang dinyanyikan oleh Ruby untuk Chloe liriknya terdengar menyeramkan;
Siembamba,
Momma's little baby
Ring his neck and throw him in a ditch
Step on his head
Make sure he is dead
Dari barisan kata-kata nina-bobo ini, barangkali The Lullaby ingin menyampaikan bahwa jika ingin menyanyikan lagu pengantar tidur, carilah kata-kata yang bagus dan baik untuk sampai ke telinga dan pikiran sang anak.

Nilai: 4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim