Skip to main content

Ulasan Film: The Gateway (2018)


Film The Gateway merupakan film Australia yang bergenre drama science-fiction. Film ini disutradarai oleh John V. Soto juga ditulis oleh John V. Soto dan Michael What. Film ini rilis di Amerika pada 13 Februari 2018.

Film The Gateway diawali dengan munculnya tulisan:

The many interacting worlds hypothesis; A theory that suggests that parallel worlds exist, and that they interact with our world. (Banyak hipotesi dunia yang berinteraksi; sebuah teori yang menunjukan bahwa dunia paralel ada dan mereka berinteraksi dengan dunia kita.)

Alur cerita The Gateway mundur setelah beberapa menit di awal sampai klimaks cerita, dan maju
kembali di akhir cerita.

Dikisahkan seorang perempuan juga seorang ibu, Jane Chandler (Jacqueline Mckenzie), yang berprofesi sebagai seorang ilmuwan yang sangat mencintai pekerjaannya. Jane memiliki seorang suami, Matt Chandler (Myles Pollard), dan 2 anak; Jake Chandler (Ryan Panizza) dan Samantha Chandler (Shannon Berry). Di tempat ia berkerja ia selalu ditemani oleh asistennya Regg (Ben Mortley).

Jane disibukkan dengan penelitiannya tentang dunia paralel. Objek percobaannya dimulai dengan apel. Bersama Regg, ia melakukan percobaan pada apel yang ditaruh di tempat yang berbentuk kotak (seperti oven manual) kemudian ia mengatur petawatts dari 50 petwatts naik ke 100 pettawatts kemudian sampai ke 150 petawatts. Namun hasilnya nihil. Tak terjadi apa-apa pada apel tersebut. Apel itu masih berada di tempat dan dengan wujud yang sama.

Jane hampir putus asa karena ia dan Regg hanya memiliki waktu satu bulan sebelum laboratorium itu akan ditutup oleh seseorang yang mereka panggil Dawkins. Pada masa-masa beratnya, Jane selalu mengeluarkan keluh kesahnya pada suaminya, Matt.
Jane: "Why do I wanna runaway sometimes?"
Matt: "Because you're impatient. That's all."
Jane melakukan percobaannya lagi dengan menguatkan dirinya:
...... But scientist has to be brave, and bold, and courageous, and take a risks."
Masih dengan apel sebagai bahan percobaan, Jane mengatur ukuran petawatts yang lebih tinggi. Ia memulainya dengan 200 petawatts sampai 350 petawatts.

Ditunjukkan dengan kilauan cahaya yang keluar dari tempat dimana apel itu ditaruh, percobaan Jane dan Regg berhasil. Apel itu hilang. Tentunya perasaan Jane sangat bahagia dengan keberhasilannya. Namun kebahagiaan itu hilang seketika pada saat di tengah perjalanan pulang ia menemukan Matt sudah tak bernyawa karena kecelakaan.

Jane dirundung rasa sedih selama beberapa hari. Ia tak percaya bahwa seseorang yang selalu ada ketika ia membutuhkannya telah pergi untuk selama-lama. Life must go on, Jane meneruskan hidupnya demi anak-anaknya dan meneruskan penelitiannya di laboratorium.

Dengan hilangnya apel, Jane dan Regg mencari tahu kemana apel itu pergi. Jane berasumsi bahwa ada sesuatu yang menerima apel tersebut. Asumsi Jane benar. Dengan mengirim sesuatu melalui kotak itu, mereka mendapat kiriman apel yang tergigit dan kertas yang bertuliskan "GREETING".

Jane terus menganalisis hasil percobaan tersebut. Ia penasaran dimana tempat sesungguhnya apel tersebut sampai. Jane dan Regg mempelajari lebih jauh teori Tegmark tentang dunia paralel. Kemudian Jane melakukan percobaan pada dirinya sendiri dengan memasukkan tubuhnya pada kotak tersebut.

Jane keluar di laboratorium yang sama, namun dengan dimensi yang berbeda. Dengan jalan gontai ia berjalan menuju danau dimana ia sering menghabiskan waktu untuk merenung. Di danau itu, Jane melihat sosok seperti Matt. Rasa senang membuncah di hatinya ketika ia bertemu kembali dengan suami yang sudah meninggal. Lalu ia membawa Matt kembali ke dunia nyata.

Melihat Jane kembali dengan Matt, Regg sangat terkejut dan mengatakan  bahwa Jane telah menyalahi kode etik sebagai seorang ilmuwan. Peristiwa ini mereka sebut dengan perjalanan melintasi dimensi.

Mendapatkan seseorang yang dicintai kembali hidup tentu sangat membahagiakan bagi siapapun. Begitu pula dengan Jane dan 2 anaknya. Sayangnya keadaan tak akan pernah sama. Matt yang mereka kenal bukan Matt yang baik dan penyayang. Matt yang datang bersama Jane bukan Matt mereka, melainkan seseorang yang secara fisik hanya mirip. Matt memiliki temperamen tinggi dan seorang pembunuh. Di dunianya, bahwa Jane lah yang tewas ia bunuh dengan penyetrum karena berselingkuh dengan Regg.

Mengetahui hal-hal aneh Matt, Jane mencari tahu siapa Matt dengan mengirim dirinya melintasi dimensi ke tempat dimana Matt berasal. Matt mencari tahu tentang kegiatan Jane dan mengikutinya. Jane hampir tak bisa kembali ke tempat asalnya ketika Matt tahu bahwa ia sedang berada di laboratorium dan sedang melakukan perjalanan lintas dimensi. Namun Regg yang sudah tewas dibunuh Matt tiba-tiba muncul di tempat Jane berada dan membantunya.

Ide cerita The Gateway menarik. Meskipun di beberapa bagian cerita sulit masuk nalar saya. Barangkali sesuai genrenya, satu bagian cerita dibuat ilmiah dan bagian yang lainnya dibuat sangat fiksi alias tak nyata, dan penulis sah sah saja membuat cerita apapun 😁. Namun sayangnya konflik dalam film ini dibuat tak jelas dan menggantung.

Nilai: 3/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim