Skip to main content

Ulasan Film: Children of the Corn: Runaway (2018)



Film Children of Corn: Runaway diangkat berdasarkan cerita pendek yang ditulis oleh Stephen King. Film bergenre horor ini disutradarai oleh John Gulager dan ditulis oleh Joel Soisson.

Film ini menceritakan tentang suatu kota kecil yang terdapat ladang jagung yang luas. Ladang tersebut bukan sekadar ladang jagung biasa, namun ladang yang di dalamnya terdapat suatu pemujaan yang mana korbannya adalah anak-anak yang satu per satu hilang di ladang tersebut.
Seorang perempuan, Ruth (Marci Miller), penduduk kota tersebut yang sedang hamil benci dengan hal itu lantaran sudah terlalu banyak korban termasuk keluarga dan kekasihnya. Hanya bayi dalam kandungannya yang tersisa bersamanya. Ruth tak ingin anaknya kelak menjadi korban, lalu ia membakar seluruh ladang jagung tersebut dan meninggalkan kota kecil tersebut.

13 tahun kemudian, Ruth dan anak laki-lakinya, Aaron (Jack Ryan Scott), hidup luntang lantung berpindah-pindah tempat tanpa penghasilan yang tetap. Sampai akhirnya ia berada di suatu kota dan melihat lowongan pekerjaan sebagai mekanik di satu bengkel milik Carl Lynn Andrews III). Awalnya ia tidak diterima bekerja di bengkel itu. Namun karena kasihan dan Ruth ternyata memiliki kemampuan memperbaiki mobil yang rusak, Carl menerima Ruth sebagai karyawannya. Bahkan ia memberikan tempat tinggal untuk mereka.

Dalam setiap langkah Ruth, dimanapun dan kapanpun, seorang gadis cantik berbaju kuning (Sara Moore) selalu mengikutinya. Di satu tempat, kadang Ruth berhalusinasi bahwa ia melihat anak-anak membunuh semua orang dengan mencongkel mata dan menikam perut orang-orang dewasa kemudian memakan isi perutnya penuh dengan darah. Adegan ini benar-benar menjijikkan buat saya. Kemudian mereka melafalkan mantra:
Cut them down. Plant the seed. Spread the blood. Watch and Feed. And blood and die. And blood and die."
Alur cerita Children of Corn: Runaway maju. Cerita dan konfliknya sederhana. Namun bagi saya ini benar-benar film horor. Backsound musiknya terdengar menyeramkan dan menakutkan. Setiap pembunuhan yang dilakukan oleh gadis cantik berbaju kuning dilakukan dengan sadis dan penuh darah.

Akhir cerita film ini tak bisa ditebak dan diakhiri dengan narasi yang menyebutkan mantra,
Cut them down. Plant the seed. Spread the blood. Watch and Feed. And blood and die. And blood and die. Ruth finally understood. She wasn't running away from her destiny. She was running to it."
Satu hal yang membuat saya bertanya-tanya di bagian awal dan beberapa adegan Ruth dan Aaron, yakni Aaron memanggil Ruth dengan menyebut namanya, bukan Ibu.???

Nilai: 2.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim