Skip to main content

Ulasan Film: Beast of Burden (2018)



Film Beast of Burden bergenre action, crime, dan drama. Film ini di disutradarai oleh Jesper Ganslandt, ditulis oleh Adam Hoelzel, dan dibintangi oleh Daniel Radcliffe.

Beast of Burden menceritakan seorang pilot, Sean Haggerty (Daniel Radcliffe), yang memiliki beban berat untuk mengirimkan muatan atau barang illegal pada seseorang dengan mengendarai pesawat kecil. Ia hanya memiliki waktu satu jam untuk mengirimkan barang tersebut. Jika dalam satu jam ia tidak berhasil sampai di tempat dengan barang yang ia bawa, maka istrinya yang sedang dalam kondisi sakit menjadi taruhan.

Hampir sepanjang cerita adegan Beast of Burden dilakukan di dalam kokpit pesawat kecil yang dibawa oleh Sean. Itu artinya dalam film ini, sepanjang cerita hanya menampilkan karakter Sean. Begitu juga dengan dialog dalam film ini dilakukan di dalam kokpit melalui saluran telepon. Beberapa tokoh pendukung dan dialog secara langsung hanya ditampilkan beberapa menit.

Bagi saya, cerita Beast of Burden sangat membosankan. Konflik-konflik yang disajikan juga biasa saja. Penyebab sakitnya istri Sean, Jen (Grace Gummer), baru benar-benar jelas diceritakan pada pertengahan jalan cerita. Namun dalam percakapan-percakapan Sean dengan Jen, Bloom, Mallory melalui telepon, saya merasa adegan-adegan itu seperti sedang menguji emosi penonton dan akting Daniel Radcliffe. Maksudnya, melalui percakapan dalam sambungan telepon dan ekspresi Sean, Sean harus bisa membuat emosional penonton terpancing dan berimajinasi dengan memiliki intepretasi sendiri atas film ini.

1 hal yang sedikit menyentuh dalam film ini adalah, ketika Sean harus berjuang untuk menepati janjinya pada Jen bahwa ia akan selamat dan sampai tepat waktu. Sean selalu memutar rekaman suara Jen yang mengatakan:
Hey my love, just reminding you when you go to the grocery store to please pick me up some milk. Oh and eggs, and if you have time, I guest I'm just asking you to make some breakfast."
Kata-kata itu yang menguatkan Sean untuk melaju pesawatnya dengan segala upaya atas beberapa rintangan yang harus ia lewati, bahwa ia pasti akan bertemu dengan istrinya, dan ia berhasil.

Nilai: 2/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim