Skip to main content

Ulasan Film: Wonder (2017)


Sejak tahu Jacob Tremblay dan Julia Roberts akan bermain bersama dalam satu film yang berjudul Wonder, saya tak sabar menunggu film ini tayang.

Wonder rilis di Amerika pada tanggal 17 November 2017. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama, Wonder, yang ditulis oleh R. J. Palacio. Wonder disutradarai oleh Stephen Chbosky

Wonder mengisahkan tentang seorang anak laki-laki 10 tahun, August Pullman/Auggie (Jacob Tremblay), yang memiliki kelainan fisik yang disebut Mandibulofacial Dysostosis. Ia memiliki seorang ibu, Isabela (Julia Roberts) yang sangat kuat dan mengorbankan segalanya untuk merawat dan menguatkan Auggie, juga ayahnya, Nate (Owen Wilson), dan kakaknya, Via (Izabela Vidovic). Bentuk wajah Auggie tidak seperti anak pada umumnya. Sebab setelah ia lahir, ia harus melakukan operasi selama 27 kali. Dalam masa-masa operasi tersebut, ia bersekolah dengan sistem home-schooled dengan ibunya sebagai gurunya.



Di tahun ajaran baru, Isabela dan Nate memutuskan bahwa Auggie harus bersekolah di sekolah umum. Mereka ingin Auggie hidup seperti anak-anak pada umumnya. Rasa takut, sedih, dan khawatir berkecamuk dalam hati dan pikiran Isabela, Nate, dan Via pada saat mengantar Auggie sampai depan sekolah. Isabela dan Via memberi semangat ketika Auggie akan melangkah kaki ke dalam gerbang sekolah. Sedangkan Nate mengantar lebih sedikit ke dalam gerbang dan mengatakan:
Two rules: first, only raise your hand once in a class, no matter how many answer you know except for science. Crush that one. Second, you're gonna feel like you're alone, but you're not."
Sains adalah bidang yang sangat diminati Auggie. Selama home-schooled Isabela mengajarkan banyak hal tentang sains.

Sementara Isabela dan Via berdoa untuk Auggie di depan sekolah, Auggie berusaha melangkah ke dalam kelasnya dengan percaya diri meskipun semua mata memandang aneh atas wajahnya yang buruk. Auggie teringat kata-kata ibunya, kemudian menguatkan dirinya dengan bilang:
If you don't like where you are, just picture where you wanna be."


Di hari pertama Auggie sekolah ia mendapat perundung  dari teman-temannya. Tak ada yang mau berteman dan makan siang sebangku dengannya. Ia sangat marah dan sedih sesampainya di rumah ketika Isabela dan Nate menanyakan hari pertama Auggie di sekolah.
Auggie: "Why do I have to be so ugly?"
Isabela: "You're not so ugly, Auggie."
Auggie: "You just have to say that because you're my mom."
Isabela: "Oh, because I'm your mom, it doesn't count? Because I'm your mom, it counts the most because I know you the most. You are not ugly and anyone who cares you will see that."
Di bagian ini, Isabela, benar-benar menunjukkan seorang ibu yang mampu menguatkan Auggie dengan segenap jiwa raganya.



Isabela dan Nate hanya mempedulikan Auggie, dan itu membuat Via merasa tak ada yang peduli dengannya, bahkan sahabatnya, Miranda (Daniell Rose Russell) telah berubah dan seperti tak ingin berkomunikasi dengannya lagi. Meskipun ia iri pada Auggie, ia tetap menyanyangi Auggie dan fokus pada sekolahnya. Untuk mencoba hal baru, ia mengikuti kelas drama. Di hari ketika ia memainkan sebuah drama, Via menjadi salah satu tokoh utama. Ia memainkan peran tersebut dengan sangat memukau hingga membuat Isabela sadar bahwa ia juga memiliki Via, seorang anak perempuan yang hebat yang selama Auggie lahir luput dari perhatiannya.


Oleh karena kepintaran Auggie dalam bidang sains, Auggie dan salah satu temannya, Jack memenangkan projek sains di kelasnya. Ia mulai memiliki banyak teman. Di acara kelulusannya, Auggie menerima penghargaan sebagai The Henry Ward Beecher.

Memiliki salah satu keluarga yang tak normal seperti Auggie tidak mudah. Tentunya butuh banyak kesabaran dan pengorbanan. Rasa sedih, kecewa, kesal, iri, dan benci menjadi konflik dalam film Wonder. Namun dengan segala kebesaran hati Isabela, Nate, dan Via yang berlaku sebagai ayah, ibu, dan kakak Auggie mampu melewati hal berat yang mereka alami.

Cerita Wonder ringan dan sederhana. Namun menjadi menarik karena:
  • Tokoh sentralnya adalah seorang anak yang "spesial".
  • Beberapa adegan ringan yang melibatkan ikatan antara sang ibu yang diperankan oleh Julia Roberts dengan dua anaknya Jacob Tremblay dan Izabela Vidovic membuat mata saya mengembang dan meneteskan air mata. Bagian-bagian itu sangat emosional. Dalam akting, Julia Roberts always does the best. Tawanya yang khas muncul di (hampir) akhir cerita.
  • Banyak kata bermakna dari dialog dalam film ini.
  • Di durasi 1.32.15, kakak kandung Jacob Tremblay, Emma Tremblay muncul sebagai anak nakal yang mengganggu Auggie dan temannya.
Salah satu kalimat yang saya suka dalam dialog di Wonder:
Because school sucks, and people change. So, if you wanna be a normal kid, Auggie, then those are the rules."  kata-kata Via ketika marah dengan Auggie yang merasa bahwa hanya dia lah yang memiliki hari yang buruk.
when given the choice being right and being kind. I choose being kind." Kata-kata Summer, salah satu teman sekelas Auggie.

Be kind, for everyone is fighting a hard battle. And if you really wanna see what people are, all you have to do ... is look." Narasi terakhir Auggie pada saat menerima penghargaan.
Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim