Skip to main content

Ulasan Film: We Bought a Zoo (2011)


Film We Bought a Zoo diangkat dari kisah nyata yang dibukukan pada tahun 2008. Kisah ini ditulis oleh Benjamin Mee yang berisi tentang pengalaman bersama keluarganya memiliki sebuah kebun binatang.  Kemudian buku We Bought a Zoo diangkat menjadi sebuah film dengan judul yang sama dan rilis pada tahun 2011. Film ini disutradai oleh Cameron Crowe, ditulis oleh Aline Brosh McKenna, dan dibintangi oleh Matt Damon, Scarlett Johansson, Thomas Haden Chucrh, Colin Ford, Meggie Elizabeth Jones, Elle Fanning, dan masih banyak lagi.

Hampir semua kisah nyata atau kisah yang dibukukan diangkat ke layar lebar selalu dibuat berbeda dengan kisah aslinya. Selalu ada cerita yang didramatisir, diubah, ditambahi, atau dikurangi. Bagi saya itu bukan masalah besar. Sutradara atau penulis barangkali memiliki alasan dan pertimbangan tertentu untuk itu. Begitu pula dengan film We Bought a Zoo. Beberapa hal yang ada dalam film dibuat berbeda dengan kisah nyatanya. Salah satunya adalah nama kebun binatang dan nama anak-anak Benjamin Mee.

Film We Bought a Zoo mengisahkan seorang laki-laki, Benjamin Mee (Matt Damon), seorang penulis petualangan. Ia memiliki seorang anak laki-laki, Dylan Mee (Colin Ford), dan seorang anak perempuan, Rosie Mee (Rosie Elizabeth Jones). Setelah ditinggal meninggal istrinya 6 bulan lalu, Benjamin harus mengurus semuanya sendiri.

Pada saat Benjamin Mee memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan Dylan dikeluarkan dari sekolah, ia memutuskan untuk pindah dan mencari rumah baru. Ia ingin memulai hidupnya dari awal, dengan semua hal baru.

Lalu Benjamin dan Rosie melihat dan mencari rumah baru di daerah pedesaan, jauh dari hingar bingar kota. Dari banyak rumah yang mereka lihat, Benjamin memilih satu rumah yang memiliki pekarangan yang sangat luas. Ia langsung jatuh hati pada rumah tersebut. Ternyata, rumah itu bukan hanya sekadar rumah, tapi sebuah kebun binatang. Kebun binatang yang sudah lama tak dibuka untuk umum.



Melihat Rosie yang juga sangat menyukai beberapa binatang yang ada, Benjamin memutuskan membeli rumah itu. Kedatangan Benjamin Mee disambut oleh para penjaga kebun binatang yang sudah lama bekerja di tempat itu. Dikepalai oleh Kelly Foster (Scarlett Johansson),  Benjamin diperkenalkan pada semua orang bekerja di kebun bintang dan dipandu melihat semua binatang yang ada, keadaan mereka, dan perawatannya.



Kehidupan baru Benjamin dan keluarganya dimulai. Namun hidup tak semulus yang ia harapkan. Dylan tak suka pindah ke tempat baru. Benjamin dan Dylan selalu berbeda pendapat dan tak pernah akur. Kemudian mahalnya mengurus dan merawat suatu kebun binatang tanpa pengalaman di dunia binatang sedikitpun membuatnya stres dan hampir putus asa.

Namun dengan dibantu oleh para pengurus kebun binatang yang sangat solid dalam mengerjakan segala sesuatu dan dari uang deposito peninggalan mendiang istrinya, Benjamin Mee berhasil melewati semua tantangan dan rintangan.



Cerita We Bought a Zoo ringan, menghibur, dan sedikit emosional. Perasaan emosional tersebut ditunjukkan melalui tokoh Benjamin dengan Dylan yang tak pernah akur dan berselisih, serta perasaan Benjamin yang masih tak bisa melupakan mendiang istrinya.

Karakter Dylan adalah sosok laki-laki yang memiliki perasaan dan pikiran yang sensitif. Sejak ibunya meninggal ia menjadi anak yang pemurung dan pemarah. Semua perasaan itu hanya biasa ia tuangkan ke dalam gambar-gambarnya yang aneh dan tak biasa.
He's like this exotic creature from the city." Kelly Foster menggambarkan Dylan dengan kalimat tersebut.
The secret to talking is listening." Kata-kata Kelly untuk Dylan ketika Dylan tak mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan pada Lily (Elle Fanning).

Perasaan Benjamin yang tak bisa melupakan bayang-bayang  mendiang istrinya ditunjukkan dengan kata-kata:
What I've figured it out is that when you love somebody that much, that hard, that long, you can never get away from them. No matter where you go. And that only comes, once in a life time. Just can't get handle on it."

Nilai: 5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim