Skip to main content

Ulasan Film: Relentles (2018)



Relentless merupakan film yang diangkat berdasarkan kejadian nyata. Pada tahun 1981 perang dunia berkecamuk di El Salvador antara kekuatan pemerintah yang mendukung Amerika dan para gerilya. Para pengungsi melarikan diri ke Los Angeles dan membentuk geng yang disebut Los Discipulos. Banyak yang dideportasi dan kembali ke El Salvador dan akhirnya membentuk salah satu lingkaran perdagangan manusia terbesar di Amerika. Kisah inilah yang melatarbelakangi cerita Relentless.

Seorang ibu, Holly Drew (Lauren Shaw), pemilik Drew's Drews pemanggang kopi di pesisir Oregon. Sejak kecil, Holly diajak ayahnya berpergian ke perkebunan penyuplai kopi El Salvador, dan saat ini sedang mengalami masalah keuangan.

Holly memiliki seorang anak perempuan, Ally (Sydney Sweeney), yang berusia 16 tahun dan sedang mengambil kursus sebelum kuliah di El Salvador. Suatu malam, sekelompok geng datang ke tempat dimana Ally tinggal dan menculik Ally dan Laura, temannya. Mendengar berita tersebut Holly langsung mendatangi kantor polisi untuk meminta bantuan. Namun usahanya sia-sia. Seorang polisi tak bisa membantunya, tapi ia malah memberitahu alamat seseorang yang bisa menolongnya. Ialah Roberto Antigua (David Castro), seseorang yang berbahasa Spanyol yang mampu bertahan pada perang dunia. Pada usia 14 tahun, ia sudah mengikuti sekolah militer dan mengenal banyak orang-orang di Guatemala.

Awalnya Antigua tidak mau menolong Holly karena tak punya banyak uang untuk membayarnya. Namun ia berubah pikiran ketika melihat usaha Holly mencari anaknya sendirian. Antigua bersedia membantu Holly.



Sementara Holly dan Antigua melakukan perjalanan panjang dan harus melewati beberapa situasi yang sulit, Ally, Laura juga gadis-gadis lainnya dibawa ke Guatemala dan dijual pada laki-laki hidung belang. Malang bagi Laura, ia meninggal dibunuh karena tak ingin melayani nafsu bejat laki-laki yang ingin menyentuhnya.

Relentless disutradarai dan ditulis oleh Lance Tracy. Alur cerita Relentless mundur di beberapa menit pertama untuk menceritakan masa kecil Holly, kemudian setelah itu alur ceritanya maju sampai akhir. Cerita Relentless menarik untuk ditonton lantaran ide cerita diangkat berdasarkan kejadian nyata. Namun sungguh menyedihkan ketika melihat para gadis dijual, dijadikan budak seks, bahkan dibunuh bila melawan. Menyaksikan Holly sebagai seorang ibu yang melakukan apapun demi menyelamatkan anak perempuannya dari perdangan manusia, bahkan ia harus melayani nafsu bejat salah satu anggota geng ketika uangnya tak cukup untuk menebus Ally, hal itu adalah adegan yang mengiris hati.

Layakkah Relentless ditonton? Jawaban saya layak. Menonton film ini bisa dijadikan wawasan dan pengetahuan atau barangkali gambaran tentang lingkaran perdagangan manusia yang masih di terjadi di beberapa negara.

Fakta:
  • Orang-orang Meksiko dan Amerika tengah diperoleh dari penculikan, penawaran pekerjaan palsu, dan dari keluarga teman. Banyak dari mereka di bawa ke Amerika Serikat yang mana anggota geng orang Latin menjual mereka demi mendapat keuntungan.
  • 500.000 orang dibawa dengan "Kereta Kematian" ke Amerika Serikat tiap tahunnya.
Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim