Skip to main content

Ulasan Film: Gerbang Neraka (2017)


Gold, glory, gospel. Dari dulu 3 hingga sekarang hanya 3 hal ini yang dikejar manusia. Kekayaan, kejayaan, dan ilmu pengetahuan, tidak ada yang lain. Banyak orang berpikir mengejar kekayaan tidak semudah mengejar ilmu atau berperang demi kejayaan jauh lebih terhormat. Padahal semua itu sama saja. Jika manusia mampu berhenti mengejar 3 hal itu, maka tempat ini akan menjadi tempat yang lebih baik."
Kata-kata itu menjadi kata-kata pembuka sekaligus ceramah yang disampaikan oleh Profesor Theo Wirawan (Ray Sahetapy) di kelas Fakultas Ilmu Pengetahuan Kebudayaan dalam film Gerbang Neraka.

Gerbang Neraka menceritakan tentang seorang wartawan majalah Ghoib, Tomo Gunadi (Reza Rahadian). Meskipun ia bekerja di majalah mistis, akan tetapi ia sediri tidak mempercayai hal mistis. Awalnya ia bekerja di majalah politik dan memiliki prestasi, juga pribadi yang sangat idealis. Namun dengan alasan ia harus menghidupi anak, Lila, juga mantan istrinya, ia pindah bekerja di majalah yang bisa memberinya lebih banyak uang.

Berbeda dengan Tomo, Guntur Samudra (Dwi Sasono), yang seorang paranormal sangat percaya dengan hal-hal mistis. Karena keahliannya tersebut, ia mengisi acara mistis di stasiun TV. Di awal pertemuan mereka selalu bermusuhan, namun pada akhirnya mereka saling mendukung ketika adanya observasi dan penelitian tentang pengungkapan misteri situs Gunung Padang yang terdapat di daerah Jawa Barat.

Seorang Arkeolog, Arni Kumalasari (Julie Estelle), dikirim oleh Presiden Indonesia untuk meneliti piramida Gunung Padang. Sebagai seorang Arkeolog, Arni tidak mempercayai hal yang berbau mistis. Ia hanya percaya pada sains. Ia melihat segala sesuatunya secara ilmiah.

Ketika Prof. Wirawan dan Samsul (salah satu wartawan) meninggal dengan cara tak wajar, Guntur dan Tomo menawarkan diri untuk membantu Arni. Namun Arni menolak, dengan sinis ia  mengatakan:
Yang dibutuhkan Indonesia itu sains, bukan klenik."
Namun, setelah teman yang membantunya meneliti dan mengobservasi meninggal, Arni menerima bantuan yang ditawarkan oleh Tomo dan Guntur. Ia sadar bahwa ketiga orang yang meninggal tersebut tewas dengan keadaan yang sama, dengan mata berdarah dan tercongkel. Makhluk yang melakukan hal itu adalah Badurah, jin penunggu situs Gunung Padang.

Mereka bertiga dan tim Arni berhasil membuka pintu Gunung Padang tersebut, namun tak mampu masuk lebih dalam ke dalam Gunung tersebut. Setelah kembali ke rumah masing-masing, dalam penelitiannya lebih lanjut tentang Gunung Padang, Arni juga Tomo bahkan anak Tomo diganggu oleh jin Badurah.

Hasil riset Tomo, Gunung Padang dibangun bukan ditujukan untuk manusia tidak datang ke situ, tapi dibangunnya piramid untuk mencegah sesuatu yang ada di dalam tidak keluar. Di dalam piramid itu terdapat kekuatan iblis yang sangat jahat. Jika iblis itu keluar dari piramid, maka dunia akan kiamat. Wow.

Gerbang Neraka merupakan film petualang-supranatural. Film ini disutradarai oleh Rizal Mantovani dan ditulis oleh Robert Ronny. Cerita Gerbang Neraka memadukan unsur ilmiah dan mistis. Beberapa dialog yang ada di dalam lumayan berisi dan berteori. Beberapa kata dalam film ini juga mengandung satir, seperti:
Nilai kebangsaan bukan cuma dinilai dengan uang."
Arni berkata pada Tomo yang mencari uang dengan membohongi publik dengan majalah Ghoib-nya. Lalu Tomo membalas,
Memang gampang mau jadi idealis, kalo punya uang." 
Di klimaks Gerbang Neraka, terdapat adegan yang agak rancu bagi saya. Yaitu pada saat Tomo sedang berjuang keras menutup gerbang api di dalam Gunung Padang. Adegan tiba-tiba berpindah ke rumah Tomo dan terdapat seorang laki-laki berjas putih, yang diperankan oleh Lukman Sardi. Di adegan itu mereka membuat dialog yang sangat dalam. Kata-kata Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), Gospel (keagamaan, mengacu pada satu agama barangkali) menjadi benang merah dalam cerita ini. Laki-laki itu mengatakan:
Kiamat adalah perpindahan kekuasaan. Berarti giliranku untuk memerintah dunia. Sudah saatnya dunia dipimpin oleh orang yang paham akan cobaan manusia."
Percuma saja kamu memperjuangkan idealisme kalo tidak ada yang peduli. Menangkap korupsi, berbuat kebenaran tapi kamu kehilangan semuanya."
Dalam percakapan mendalam tersebut, Tomo berhasil membantah setiap kata yang diucapkan oleh laki-laki tersebut. Setelah laki-laki tersebut mengatakan bahwa,
Cinta adalah ilusi. Cinta yang paling murni adalah mencintai diri sendiri."
Lalu Tomo membalas:
Tanpa cinta tidak ada masa depan bagi manusia."
Seketika itu Tomo kembali ke Gunung Padang dan berhasil menutup gerbang api. Sayangnya, ia tak bisa bertahan dan meninggal menyusul Guntur yang lebih dulu tewas.
Narasi akhir film ini cukup bagus:
Sulit untuk mempunyai harapan ketika yang kamu lihat adalah kehancuran. Tapi kita harus tetap punya harapan. Tetap percaya bahwa kebaikan lebih kuat dari segalanya. Meskipun susah untuk berbuat baik, meski semua perbuatan kebaikan kita akan dilupakan dalam sekejap, meski tak ada yang tahu tentang kekuatan baik kita, tetaplah berbuat baik. Tidak percaya lagi dengan kebaikan, itu berarti menyerah dengan  diri kita sendiri dan tidak percaya lagi dengan esok yang lebih baik."
Kata-kata itu ditulis oleh Tomo untuk anaknya yang sangat ia sayang, Lila, yang masih berumur 3 tahun. What? Anak umur 3 tahun sudah diberi pesan surat seberat itu? Oh, barangkali surat itu diberikan pada Lila jika ia sudah dewasa mungkin ya. :)

Nilai: 3.9/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim