Skip to main content

Ulasan Film: Maze Runner: The Death Cure (2018)




Setelah 2 tahun menunggu Film trilogi Maze Runner ke-3, akhirnya film yang diangkat dari Novel yang ditulis oleh James Dashner ini rilis perdana di bioskop Indonesia tanggal 24 Januari 2018. Sekuel yang ke-3 ini berjudul Maze Runner: The Death Cure.

Bagi yang sudah menonton Maze Runner (2014) dan Maze Runner: The Scorch Trial (2015) pasti sudah sangat menunggu sekuel Maze Runner terakhir ini. Sama seperti sekulel sebelumnya, Maze Runner: The Death Cure masih disutradai oleh Wes Ball dan ditulis oleh T.S Nowlin.

Melanjutkan kisah sebelumnya bahwa salah satu teman Thomas (Dylan O'Brien), Minho (Ki Hong Lee) dibawa oleh Wicked, Maze Runner: The Death Cure diawali dengan adegan yang menegangkan.



Thomas, Newt, Vince, Brenda, dan yang lainnya melakukan misi menyelamatkan Minho dan puluhan orang yang dibawa oleh Wicked ke Last City dengan kereta. Thomas dan teman-temannya berhasil mencapai laju kereta dan berhasil membawa satu gerbang yang berisi puluhan orang tersebut. Namun sayangnya tak ada Minho di gerbong tersebut.


Gally (Will Poulter) yang sudah meninggal di Maze Runner ternyata masih hidup. Kemunculannya membuat Thomas dan teman-temannya sangat terkejut. Bahkan kali ini ia berada di pihak Thomas. Ia membatu Thomas untuk menembus "tembok" yang di dalamnya terdapat keberadaan Minho.



Teresa (Kaya Scodelario) yang sudah berkhianat pada Thomas dan teman-temannya membantu Wicked untuk menahan Minho. Ia melakukan uji coba terhadap Minho yang dianggap memiliki imun yang sangat bagus untuk menyembuhkan seorang gadis kecil yang terkena virus mematikan.


Thomas, Newt, Gally, dan Brenda berhasil masuk ke tempat Wicked dengan mengelabui Teresa. Di bagian penyelamatan ini tentunya bagian yang paling menegangkan dan seru.


Cerita Maze Runner:The Death Cure hampir sama dengan 2 kisah Maze Runnner sebelumnya, menarik dan menegangkan. Dalam film ini ada beberapa bagian jalan cerita yang tak bisa ditebak. Juga, terdapat adegan yang sedih (bagi saya) atas 2 gugurnya orang-orang yang sudah mengorbankan hidupnya untuk melawan Wicked, Yaitu, adegan ketika Newt akhirnya meninggal karena virus yang menjangkiti tubuhnya tak sempat mampu diselamatkan dan Teresa yang meninggal karena menyelamatkan Thomas.

Layakkah Maze Runner: The Death Cure untuk ditonton? Tentunya layak.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim