Skip to main content

Ulasan Film: The Open House (2018)


The Open House merupakan film bergenre horor. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Matt Angel dan Suzanne Coote. The Open House rilis di Netflix pada 19 Januari 2018.

The Open House mengisahkan tentang seorang anak muda, Logan (Dylan Minnete), dan ibunya, Naomi (Piercy Dalton), yang mengalami masalah keuangan setelah ayah/suami, Brian (Aaron Abrams) meninggal ditabrak oleh seseorang yang tak bertanggung jawab.

 
Kakak Naomi menawarkan rumahnya yang akan dijual untuk boleh mereka tempati untuk sementara sebelum rumah itu terjual. Rumah itu terletak di daerah pegunungan. Tak banyak penghuni di sana.
Di perjalanan menuju rumah tersebut, mereka mampir ke toko makanan dan bertemu dengan dengan seorang perempuan setengah baya yang bernama Martha, yang mengidap penyakit Alzheimer. Sikapnya nampak aneh. Kemudian ketika mereka datang ke toko pakaian, sang pelayan toko, Chris (Sharif Atkins), bersikap sangat ramah, bahkan terlalu ramah. Itu membuat Logan merasa tak nyaman.

Melihat judul The Open House yang artinya membuka rumah atau rumah yang terbuka, makna judul tersebut mengacu pada rumah yang ditinggali oleh Logan dan Naomi adalah rumah yang sedang akan dijual oleh pemiliknya dan membiarkan siapapun yang berminat membeli rumah tersebut diperbolehkan melihat-lihat di dalamnya, dengan persyaratan sudah mengatur jadwal hari dan waktu kunjung. Pada saat jadwal kunjung tersebut, Logan dan Naomi tidak diperbolehkan berada di rumah tersebut selama waktu yang sudah ditentukan. Dari situlah beberapa hal aneh terjadi di rumah itu.



Berkali-kali pemanas air di kamar mandi Naomi selalu tidak berjalan dengan baik, berkali-kali pula Naomi memeriksanya di ruang bawah tanah untuk mengatur tombol pemanas air tersebut. Ketika ia memanggil seseorang untuk memperbaikinya, ternyata tak ada yang salah dengan alat tersebut. Hari berikutnya, ketika mereka sedang keluar rumah, dan pada saat mereka kembali, di salah satu ruang rumah tersebut tertata sebuah meja dengan lilin dan musik. Naomi menghubungi polisi, namun ketika polisi memeriksa seluruh ruangan tak ada jejak siapapun yang masuk ke dalam rumah tersebut.

Awalnya Logan tak terlalu menyukai Chris, tapi ia tak ada pilihan lain untuk memintanya datang ke rumah tersebut untuk membantu menjaga rumah tersebut. Nahas buat Chris, malam itu juga ia tewas dibunuh di dalam mobilnya yang diparkir depan rumah tersebut. Mengetahui Chris tak ada di sofa tempat ia tidur, Logan mencari Chris dan mendapatinya sudah tewas. Kemudian dari belakang Logan, muncul seseorang lalu membenturkan kepala Logan ke kaca mobil hingga ia pingsan. Lalu seseorang tersebut menuangkan cairan ke tubuh Logan dan membuat tubuhnya kedinginan dan hampir membeku. Korban selanjutnya adalah Naomi. Seseorang itu mengikat tangan Naomi lalu mematahkan jari-jari tangannya.

Jalan cerita The Open House sedikit membosankan. Aksi horornya hanya terdapat di bagian akhir cerita. Itu pun tidak terlalu menegangkan bagi saya. Dalam cerita film ini, tidak ditunjukkan wajah dan siapa si pembunuh, serta apa yang melatarbelakangi aksi pembunuhan tersebut.

Satu kalimat menarik dalam The Open House:
Kematian akan selalu datang dan tak akan pernah pergi." -Martha-

Nilai: 3/5

Comments

  1. Terima kasih ulasannya, saya juga tidak melanjutkan nonton krn membosankan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim