Skip to main content

Ulasan Film: Chappie (2015)



Robot-robot polisi diciptakan di kota yang ada di Afrika Selatan. Di kota ini setiap harinya terjadi 300 pembunuhan dan kekerasan yang tentunya memakan banyak korban. Untuk mengurangi banyak korban, maka diciptakanlah robot-robot yang dilatih menjadi polisi untuk membasmi kejahatan yang terjadi di kota.

Tetravaal perusahan yang merakit dan merancang robot-robot itu menggunakan software atau perangkat lunak. Di tempat itu keamanan atas peretasan terjamin. Sistem ini menjamin hanya mereka yang dapat memperbarui software robot.

Seorang anak muda dan cerdas, Deon Wilson (Dev Patel), memiliki pandangan masa depan tentang pembuatan robot yang memiliki kepintaran sejati. Yaitu mesin atau robot yang bisa berpikir dan merasakan sesuatu seperti emosional, bisa menulis musik dan puisi, robot yang lebih pintar daripada manusia. Dari hari ke hari Deon menyempurnakan rancangan software tersebut hingga berhasil. Setelah apa yang sudah ia buat berhasil 100%, Deon mengajukan gagasan yang telah berhasil ia buat pada Direktur Tetravaal untuk menguji coba hal tersebut pada salah satu robot, tapi sang direktur tak menyetujui hal itu.



Deon tak ingin berhenti sampai situ. Ia mengambil tindakan dengan menguji coba sendiri hasil karyanya pada robot yang sudah rusak dan akan dihancurkan. Diam-diam ia membawa robot rusak itu ke suatu untuk tempat. Namun usahanya tidak berjalan mulus. Di tengah perjalanan ia dihadang oleh sebuah gangster Joburg (Ninja (Ninja), Yolandi (Yolandi Visser), dan Amerika (Juan Pablo Cantillo)), yang sudah mengincarnya untuk mengambil 'remote' yang bisa mengendalikan robot agar mereka bisa leluasa mencuri dan merampok uang.

Jadi, Joburg memiliki hutang 20 juta dengan gangster yang lain. Mereka hanya memiliki waktu seminggu untuk melunasi hutang tersebut. Satu-satunya cara untuk melunasi hutang yang banyak itu adalah dengan merampok uang dengan mematikan robot-robot polisi untuk memudahkan cara kerja mereka. Itu artinya mereka harus memiliki 'remote' untuk menjadikan on and off robot-robot itu.
Ketika para anggota Joburg melihat robot rusak yang dibawa Deon, mereka meminta Deon untuk me-reset ulang robot tersebut untuk mematuhi perintah mereka merampok uang di bank. Sebelum menghidupkan robot rusak itu dengan software yang sudah Deon buat, Deon menjelaskan bahwa ini belum pernah diujicobakan dimanapun. Ia tak tahu apakah akan berhasil atau tidak. Jika berhasil maka robot itu akan menjadi robot yang cerdas yang pernah diciptakan.



Bagian robot itu dipasang satu per satu, dimasukkan keamanan softwarenya, dan robot itu hidup. Tidak seperti robot lainnya, perangkat lunak di dalam robot ini dirancang khusus oleh Deon, yang memiliki alam sadar dan tak bisa disalin karena bukan data. Robot ini hidup seperti bayi yang baru lahir, tak mengenal apapun, kecuali diajarkan dan diberitahu. Yolandi, salah satu anggota Joburg, menyukai robot yang seperti bayi tersebut dan memberi nama Chappie. Ia menganggap Chappie seperti anaknya, dan Chappie menganggap Yolandi sebagai ibunya dan Ninja sebagai ayahnya.
Tidak seperti Yolandi yang penuh kasih dan kesabaran mengajarkan Chappie, tapi justru Ninja mengajarkan Chappie menjadi seorang gangster. Deon tak bisa mengontrol gerak gerik Chappie karena ia tidak diizinkan oleh Ninja untuk bersama Chappie.

Selain Deon, di Tetravaal juga ada seseorang yang juga memiliki kemampuan yang sama seperti Deon, Vincent Moore (Hugh Jackman). Ia sudah merancang robot dengan perangkat lunak yang jauh lebih hebat daripada Deon. Robot itu ia beri nama Moose. Vincent sangat tidak menyukai apa yang dilakukan Deon. Vincent ingin mematikan semua robot kecuali Moose. Ia mencium gelagat Deon yang sudah membuat software robot yang akan mengalahkan software robot yang ia buat, dan mengincar kunci pengaman yang ada pada Chappie.

Oleh karena Chappie adalah robot yang hampir dimunaskan, jadi ia hanya memiliki baterai yang terbatas. Namun Chappie tak ingin mati dan ia mencari cara sendiri untuk tetap bertahan hidup. Chappie yang cerdas mencari cara dan semua informasi yang ada di internet lalu dimasukkan ke helm saraf. Dengan begitu ia dapat menyimpan semua memori ke alam sadar. Alam sadar seperti energi, dan helm tersebut mampu membaca energi.

Niat Deon membuat suatu sistem perangkat lunak yang spesial dan baik tak membuahkan hasil yang
baik, justru menjadikannya mendapatkan banyak masalah.

Chappie merupakan film bergenre thriller Science-fiction. Alur ceritanya bagus dan menarik. Film ini disutradarai oleh Neill Blomkamp dan ditulis oleh Neill Blomkamp dan Terri Tatchell. Konflik dalam cerita dibuat kompleks, di beberapa adegan ada bagian lucunya, juga ada sedihnya. Film ini layak untuk ditonton.

Bagi saya ada satu hal menarik dalam Chappie adalah pada saat penghidupan dari robot rusak menjadi makhluk hidup seperti manusia. Hal itu diibaratkan dengan software sebagai ruh yang dimasukkan ke tubuh Chappie, Deon sebagai Pencipta, Yolandi dan Ninja sebagai ayah dan ibu Chappie.
Baik buruknya tindakan Chappie bergantung dengan apa yang diajarkan oleh ayah (Ninja) dan ibunya (Yolandi). Bagi sang pencipta (Deon) akan selalu memberikan yang terbaik untuk ciptaannya. Sama halnya seperti manusia."
Namun satu hal yang tak masuk akal adalah pemindahan roh alam sadar ke tubuh robot adalah hal yang tak masuk akal saya dan mereka bisa hidup selamanya. Yah namanya juga film fiksi yang mengacu pada keilmiahannya ya. Hehe.



Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim