Skip to main content

Ulasan Film: Rebel in the Rye (2017)



Rebel in the Rye merupakan film drama biografi yang menceritakan tentang kehidupan penulis Jerome David Salinger atau disingkat dengan J.D Salinger atau biasa dipanggil Jerry. Film ini mengangkat kisah hidupnya yang tak pernah diceritakan ke publik. Cerita Rebel in the Rye diadopsi dari buku yang ditulis oleh Kenneth Slawenski dengan judul J.D Salinger: A Life Raised High.
Tokoh J.D Salinger atau Jerry diperankan oleh Nicholas Hoult. Jerry adalah seorang pemuda yang sangat terobsesi dengan menulis. Ia bahkan mengatakan:

"I've always found fiction so much truthful than reality."

Bagi Jerry menulis sudah menjadi rutinitas yang tidak bisa bisa dilepaskan dalam hidupnya. Ibu Jerry mendukung apa yang disukai oleh Jerry, tapi tidak dengan ayahnya. Ayah jerry menginginkannya meneruskan bisnis keluarga dengan meneruskan bisnis mendistribusikan keju dan susu. Karena lebih cepat mendapat uang dibanding menjadi seorang penulis. Alasan itu tak menggoyahkan keinginan Jerry. Ia tetap memilih menjadi seorang penulis. Ia ingin mengembangkan bakat menulisnya dan menjadi penulis profesional dengan masuk ke akademi menulis kreatif. Di tempat itu ia bertemu dengan dosen Whit Burnett (Kevin Spacey) yang membimbing juga mendukungnya dalam hal kepenulisan. Di kelas pertamanya sang dosen mengatakan:

"There's nothing more sacred than story. The Bible, the Koran, the Torah. The stories contained in these books are so powerful that people actually believe that they were written by God."

Kata-kata tersebut membuat Jerry semakin berhasrat dengan dunia menulis. Selesai kelas, Jerry mendatangi Whit ke tempat dimana ia biasa menikmati segelas kopi. Setelah memulai pembicaran ringan, Jerry mengatakan pada Whit:

"My voice overwhelming the story. I always thought my voice is what defines me as a writer."

Whit memahami hasrat menulis Jerry. Ia sangat mendukungnya, memberi semangat dengan kata-kata yang membangkitkan semangat Jerry  untuk menulis.



Berkali-kali ia menulis cerita pendek lalu dikirimkan ke penerbit, berkali-kali pula ia ditolak oleh penerbit. Jerry merasa bahwa ia tidak berbakat menulis karena selalu ditolak penerbit. Ia hampir putus asa. Namun Whit tak berhenti menyemangati Jerry, bahkan ia mempublikasikan cerita pendek yang Jerry tulis dimasukkan ke dalam buku antologi dengan membayarnya $25. Hasil pertamanya dari menulis.



Hidup dalam masa perang dunia II membuat Jerry harus mengikuti pelatihan militer. Ia harus menghentikan kegiatan menulisnya di saat salah satu cerpennya masuk ke dalam The New Yorker dan karir menulisnya mulai beranjak. Ia harus fokus pada peperangan. Namun cerita dan menulis sudah mendarah-daging bagi Jerry dan ia ingin mengabdikan hidupnya untuk menulis. Dalam perangpun ia masih tetap menulis. Ketika perang tidak dalam situasi yang menegangkan ia mulai menuliskan sesuatu yang bercerita di kepalanya. Ia bilang:

"That's one of the things I love the most about writing. Your mind keeps on working on your stories whether you've got a pen or a gun in your hand. It just never stop creating."


Setelah perang usai, Jerry mulai mecoba menulis lagi dan menyelesaikan novelnya dengan tokoh Holden Caulfield yang sudah lama ingin ia selesaikan ceritanya. Karakter tersebut sangat personal baginya. Setelah rampung novel itu ia beri judul The Catcher in the Rye. Novel itu menjadi debut novelnya dan membuatnya dikenal banyak orang.

Selain menceritakan tentang karir menulis J.D Salinger, tapi film ini juga menceritakan kisah asmara Jerry dengan Oona O'neill (Zoey Dutch), Sylvia Welter (Anna Bullard) yang ia nikahi hanya beberapa bulan kemudian bercerai, dan Claire Douglas (Lucy Boynton) sebagai istri keduanya dan memberinya 3 orang anak dan berakhir dengan perceraian.

Ide cerita Rebel in the Rye sangat menarik. Kisah ini menunjukkan proses, sisi-sisi dan gaya menulis, perjalanan  menjadi seorang penulis sejati, mencari dan menemukan jati diri melalui menulis, mengapa, untuk apa menulis dan menjadi penulis.

"I want to create a new form of writing a modern form about modern society in which the pain of our existence is laid out truthfully for everyone to see." J.D Salinger.


Nilai:4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim