Skip to main content

Ulasan Film: City of Ember (2008)



Apa jadinya jika kita hidup di kota yang berlokasi di bawah tanah dan sangat membutuhkan cahaya untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sementara hidup kita bergantung pada isi sebuah kotak? Tak hanya itu, generator yang menjadi penopang hidupnya cahaya makin lama makin tua dan lampu menjadi seringkali mati. Itu yang terjadi pada warga yang tinggal di kota Ember.



Seorang arsitek, ahli sains, dan insyinyur telah bertemu untuk membangun sebuah kota di bawah tanah yang dirancang untuk melindungi umat manusia dari generasi ke generasi. Hidup mereka akan bergantung pada sebuah kotak kecil. Kotak itu disimpan untuk jangka waktu 200 tahun. Kotak itu dipercayakan pada walikota pertama, kemudian diserahkan pada penggantinya dan begitu seterusnya, tanpa ada yang tahu apa isi rahasia kotak tersebut dan akan terbuka pada saat diperlukan. Namun semua tak sesuai rencana. Rantai pemegang kotak 'rusak' karena kematian walikota ketujuh, yang terakhir memegang kotak tersebut. Kotak itu terbengkalai dan terlupakan. Akhirnnya kotak itu terbuka sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya, 200 tahun kemudian.



Hari Penugasan untuk para remaja yang sudah lulus sekolah untuk bekerja di masing-masing sektor di Kota Ember dimulai. Acara yang dipimpin oleh walikota Mayor Cole (Bill Muray) itu akan menentukan masing-masing pekerjaan mereka dengan mengambil lipatan-lipatan kertas yang berisi pekerjaan. Lina Mayfleet (Saoirse Ronan), seorang remaja rajin dan cekatan mendapat pekerjaan menjadi buruh di bagian pipa. Itu bukan pekerjaan yang ia harapkan dari awal. Namun ia beruntung bisa bertukar pekerjaan dengan temannya Doon Harrow (Harry Tradeaway) yang mendapatkan pekerjaan sebagai The Messenger (pemberi kabar), pekerjaan yang tidak diinginkan oleh Doon.

Lina merupakan keturunan dari walikota ketujuh. Ia tinggal bersama neneknya (yang sudah renta dan pikun) dan adiknya, Poppy, yang masih berusia 3 atau 4 tahun. Di rumahnya yang kecil, Lina menemukan kotak yang sudah terbuka. Kotak itu berisi sebuah kertas yang sudah tidak utuh. Dengan petunjuk-petunjuk yang ia dapatkan, ia tahu bahwa itu adalah sebuah petunjuk yang untuk keluar dari Ember yang akan mulai hancur. Ketidakberesan yang terjadi di Ember dapat Lina dan Doon rasakan. Dari lampu yang sering mati, kekurangan makanan dan minuman, hingga mereka menemukan bahwa makanan dan minuman tersebut ternyata ditimbun oleh sang walikota di tempat tersembunyi. Menelaah dari semua petunjuk dari secarik kertas yang sudah sobek tersebut, Lina dan Doon perlahan mencari tahu 'kunci' jalan keluar dari Ember.


City of Ember merupakan film bergenre fantasi science-fiction yang mana ceritanya diadopsi dari novel yang berjudul The City of Ember yang ditulis oleh Jeanne DuPrau pada tahun 2003. City of Ember disutradarai Gil Kenan dan ditulis oleh Caroline Thompson.

Ide cerita City of Ember sangat menarik, terutama pekerjaan-pekerjaan penting yang digambarkan secara detil dalam film ini. Pekerjaan Lina sebagai The Mesenger memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kota tersebut. Ingatan Lina harus mampu mengingat pesan dari satu orang ke orang lain, lalu menyampaikannya dengan cepat dan sigap tanpa menggunakan kendaraan ke tempat tujuan. Barangkali pekerjaan itu sangat krusial apabila diterapkan di kota-kota kehidupan nyata. Salah sedikit seorang pemberi pesan menyampaikan pesan ke orang lain, maka akan terjadi misskomunikasi yang fatal. Jika dibandingkan dengan kehidupan sekarang yang serba mengandalkan teknologi, menyampaikan pesan sangat  mudah. Namun inti tugas The Messenger adalah berilah pesan dengan benar dan tepat pada orang yang tepat.


Mengenai karakter walikota di City of Ember, di bagian ini seperti ingin menyampaikan satir bagi para koruptor di kota-kota yang pemerintahnya melakukan praktek korupsi. Di depan rakyatnya ia seolah sangat membela dan mementingkan kehidupan rakyat, tapi pada kenyataannya ia telah memakan semua yang menjadi hak rakyat.

secara keseluruhan cerita City of Ember sangat menarik, tapi ada satu hal yang tak masuk akal dalam cerita ini, yaitu monster yang tiba-tiba muncul di aliran pipa dan serangga besar yang terbang di sekitar kota Ember.

Kutipan kata yang menurut saya menarik adalah:
"There's more to a bottle cap than keeping liquid from leaking out of glass. The point is pay attention. Pay close attention to everything you see. Notice what no one else notices. And you'll know what no one else knows. What you get is what you get, what you do with what you get, that's the more the point." (Loris Harrow, ayah Doon, ketika memberikan sebuah hadiah yang ia bikin sendiri untuk kelulusan untuk Doon)

Nilai: 5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim