Skip to main content

Ulasan Film: Dismissed (2017)


Dismissed mengisahkan tentang seorang guru Bahasa Inggris, Mr. David Butler (Kent Osborne), yang idealis dalam menyampaikan materi dan memberi nilai pada siswanya. Kelas yang ia ajarkan sedang membahas tentang drama Shakespeare yang berjudul Othello dan Crime and Punishment-nya Dostoyevsky. Lalu datang seorang siswa baru pindahan, Lucas Ward (Dylan Sprouse), yang sangat cerdas dan perfeksionis. Tidak ingin ketinggalan pelajaran semester 1, Lucas mengerjakan semua tugas yang masuk dalam silabus semester tersebut. Ia menguasai materi-materi yang diajarkan oleh Mr. Butler. Itu membuat Mr. Butler sangat terkesan pada Lucas. Ditambah berkesan, ketika Lucas juga sangat jago dalam bermain catur.

Kesan baik itu tak berlangsung lama. Pribadi Lucas yang sebenarnya muncul ketika ia selalu ingin menjadi nomor 1, mendapat nilai A, atau yang terbaik. Rentetan perilaku buruknya dimulai ketika ia tak diberi posisi pertama oleh Mr. Butler dalam permainan catur ketika jelas-jelas ia mampu mengalahkan Alex. Ia tidak terima dan membuat mata Alex buta saat di ruang laboratorium. Arogansinya nampak ketika Mr. Butler memberikan nilai B+. Ia tidak terima nilai tersebut atas esai yang sudah ia tulis dengan sangat sempurna. Dari situ tabiat buruknya muncul satu per satu. Ia melakukan apapun untuk membuat hidup Mr. Butler hancur. Hal itu yang selalu ia lakukan ketika guru atau seseorang yang tidak meberikan nilai terbaik padanya.

Aksi jahatnya Lucas dimulai dengan merubah isi lamaran Butler ke salah satu perguruan tinggi hingga tanpa pertimbangan apapun ia tidak diterima, lalu ia mengarang cerita yang akan menghancurkan rumah tangga Mr. Butler, membunuh teman sekelasnya, Becca, dan terakhir membunuh istri Mr. Butler. Itu semua ia lakukan hanya karena ia tidak mendapatkan nilai A.

Di kisaran menit 4.57 terdapat dialog yang menarik antara Mr. Butler dan Mr. Sheldon (sesama guru). Mereka membicarakan tentang Internet dan Google. Yang mana siswa dapat mengerjakan dan menulis tugas dengan hanya menulis kata kunci apa yang mereka cari di Search Engine, lalu meng-copy-paste tulisan tersebut.

Mr. Sheldon: "......... These kids don't even want teachers when they have Google."

Mr. Butler: "Yeah, uh, come on, though. I mean sure yeah, they can get all the facts from the Internet, but Google can't teach a lesson."

Dismissed ditulis oleh Brian McAuley dan disutradarai oleh Benjamin Arfmann. Film berdurasi 86 menit ini memasukkan cerita drama klasik Othello (Shakespeare) dan Crime dan Punishment (Dostoyevsky) ke dalam salah satu adegan film ini dan kemudian dimasukkan ke dalam argumentasi dan opini yang Lucas gunakan untuk mematahkan hal yang dipertahankan Mr. Butler. Dalam film ini, jelas sekali bahwa Lucas adalah seorang psikopat remaja. Dari wajah, senyum, dan gestur-gestur, Dylan Sprouse nampak pas sekali memainkan peran Lucas.

Dismissed tidak menggambarkan seorang psikopat yang brutal, maksudnya tidak menunjukkan adegan pembunuhan yang sadis dan berdarah-darah. Namun sayangnya, Dismissed tidak menceritakan dengan gamblang apa yang melatarbelakangi sifat psikopat Lucas.

Untuk alasan semua itu, saya berikan 4 dari 5 bintang untuk Dismissed.  


Comments

Popular posts from this blog

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim...

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu...

Ulasan Film: What Still Remains (2018)

What Still Remains merupakan film drama Thriller Amerika. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Josh Mendoza. What Still Remains berdurasi kurang lebih satu jam tiga puluh menit. Film ini dibintangi oleh Lulu Antariksa, Colin O'Donoghue, Mimi Rogers, Dohn Norwood, Jeff Kober, Peter O'Brien, Roshon Fegan, dan beberapa pemain pendukung. What Still Remains rilis di Amerika pada 14 Agustus 2018. What Still Remains mengisahkan seorang gadis berusia 19 tahun, Anna (Lulu Antariksa), yang hidup berjuang sendirian pasca ibunya meninggal karena sakit bertahun-tahun dan adik laki-lakinya, David (Roshon Fegan), yang menghilang setelah seseorang mengikuti mereka di hutan. Sebelum meninggal, ibu Anna yang tak pernah meninggalkan tempat tidurnya memberi pesan pada Anna pada saat Anna merasa bahwa dengan keadaan dan situasi yang sangat menyedihkan ia tak perlu bermimpi dan berharap tentang apapun, sang ibu mengatakan:   If we don't have hope, what is the point of living. ...