Skip to main content

Ulasan Film: Dear Zindagi (2016)


Dear Zindagi dibintangi oleh artis muda India Alia Bhatt dan aktor kawakan dan penuh karisma Shahruk Khan. Film bergenre drama komedi romansa ini disutradarai dan ditulis oleh Gauri Shinde. Dear Zindagi rilis di Amerika pada 23 November 2016 , yaitu dua hari sebelum rilis di banyak negara. Sedangkan rilis di Indonesia, film ini pada 30 November 2016.

Sesuai dengan judulnya Dear Zindagi yang artinya Wahai Kehidupan, alur cerita ini mengisahkan masalah-masalah umum yang dialami oleh manusia yang diceritakan melalui tokoh Kaira. 

Film Bolywood berdurasi dua jam tiga puluh menit ini menceritakan tentang seorang wanita muda yang berprofesi sebagai sinematografer, Kaira (Alia Bhatt). Beberapa kali menjalin asmara dengan beberapa pria namun selalu gagal.

Hidup dan pekerjaan menjadi sedikit terganggu karena jalinan percintaan Kaira yang buruk. Kaira yang idealis dalam melakukan pekerjaan mendapat kesempatan bekerja ke Goa, juga rumah orangtuanya. Pulangnya ia ke rumah bukannya membuatnya senang karena kumpul bersama keluarga, namun justru membuatnya tambah pusing karena selalu membicarakan masalah pernikahan.

Kaira mengambil pekerjaan yang ditawari oleh kolega ayahnya di sebuah restoran. Di tempat yang sama, tanpa sengaja ia melihat papan yang bertuliskan "National Covention For Mental Health Awareness", yang mana acara tersebut berbarengan dengan projek yang sedang ia buat. Karena satu dan lain hal, Kaira harus menghentikan pekerjaannya dan harus menunggu kapan ia harus mulai lagi. Sambil menunggu, Kaira tak sengaja mendengarkan sesi tanya jawab dari acara seminar tersebut yang menurutnya sangat menarik ketika seseorang bertanya tentang 'gila'. Pertanyaan itu dijawab oleh salah satu narasumber Dr. Jehangir Khan (Shahruk Khan).

Dengan gaya Dr. Khan yang menarik dalam menjawab pertanyaan tersebut Kaira tertarik dengan topik tersebut lalu masuk ke dalam ruangan. Keesokan harinya ia datang ke tempat kerja Dr. Khan untuk menceritakan pergolakan batinnya. Kaira menceritakan semua kisah hidupnya dari kisah cintanya dengan laki-laki yang ia cintai, Raghuvendra, sampai masa kecilnya yang buruk karena orangtuanya harus meninggalkannya di rumah nenek kakeknya. Jug (panggilan Dr. Khan) bukan hanya seorang yang mampu menyelesaikan permasalahan orang lain, tapi ia juga mampu memperbaiki sepeda anak kecil yang selalu datang padanya setiap kali sepedanya rusak.


Dengan cara pikir Jug yang tidak biasa dalam 'menyembuhkan' Kaira, ia berhasil membuat Kaira melihat hidup ini dengan sudat pandang yang baru.

"What is your fear, Kaira? It's back in one piece. I believe broken things can be put back together." Kata Jug ketika menunjuk ke benda kecil berkostum besi pasukan perang.

"Don't let the past blackmail your present to ruin your beautiful future." Kata-kata Jug yang akhirnya membuat Kaira berani melangkah ke depan dan mengucapkan "selamat tinggal" pada masa lalu dan mengucapkan "hai" pada hidup yang baru.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim