Skip to main content

Ulasan Film: Danur: I Can See Ghosts (2017)


Film Danur: I can Ghost rilis bulan Maret 2017. Kisah milm ini diangkat dari novel yang ditulis oleh Risa Saraswati berdasarkan pengalaman pribadinya. 

Film bergenre horor ini menceritakan seorang anak kecil (Risa) yang selalu kesepian, tinggal bersama ibunya dan beberapa asisten rumah tangga di rumah yang besar dan pohon besar angker di dekat rumah tersebut. Ibunya bekerja dan selalu pulang malam, sedangkan ayahnya diceritakan sedang bekerja di luar negeri. Pada ulang tahun Risa yang ke-8, Risa memohon permohonan bahwa ia menginginkan seorang teman. Doa itu langsung terkabul. William, Jahnsen, dan Peter datang menemui Risa. Mereka bukan teman manusia biasa, melainkan hantu. Sejak saat itu Risa tak lagi kesepian. Asisten rumah tangga Risa sering melihat Risa bicara dan tertawa sendiri. Sampai akhirnya kejadian-kejadian aneh dan janggal membuat ibu Risa menemui dan memanggil 'orang pintar' untuk 'menyembuhkan' Risa dan tak bisa lagi melihat ketiga teman hantunya.

9 tahun kemudian Risa (Prilly Latuconsina) sudah dewasa dan memiliki seorang adik, Riri. Sama halnya seperti Risa, Riri juga mampu melihat makhluk kasat mata. Saat itu ibu Risa sangat membutuhkan perawat untuk merawat nenek yang sakit. Lalu tiba-tiba muncul sosok perempuan dengan wajah dingin dan sedikit menyeramkan. Risa dan Riri pikir itu adalah perawat yang dikirim oleh teman ibunya. Mereka menyambut perempuan itu dengan suka cita, karena nenek dan Riri akan yang mengurus dan menemani. Pada kenyataannya, ibu Risa tidak mengirimkan siapapun ke rumah, dan hanya Risa dan Riri yang mampu melihat sosok wanita tersebut. Sosok itu adalah hantu yang bernama Asih (Shareefa Danish).

Riri sangat nyaman bermain dengan Asih, tapi tidak dengan nenek yang selalu ketakutan luar biasa ketika Asih datang mendekatinya. Pada suatu hari Riri hilang. Tak ada satupun yang tahu keberadaanya. Risa baru sadar bahwa Asih adalah hantu jahat. Asih adalah hantu yang meninggal bunuh diri di bawah pohon angker dekat rumah Risa. Ia bunuh diri karena kematian anaknya yang masih bayi. Oleh sebab itu, ia sangat suka anak kecil yang akan ia jadikan mangsanya. Riri hampir tak terselematkan. Risa putus asa, dan akhirnya ia meminta bantuan pada tiga teman hantunya yang sudah lama tak bertemu, William, Jahnsen, dan Peter, dengan menyanyikan lagu Boneka Abdi yang biasa dinyanyikan untuk memanggil mereka.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonsia (KBBI) Danur berarti air yang keluar dari bangkai (mayat) yang sudah membusuk. Jalan cerita film ini tidak terlalu kompleks dan hantunya pun tak terlalu menyeramkan, itu artinya bagus bagi pecinta film horor yang tak terlalu suka penampakan yang berlebihan dan berdarah-darah. Satu lagi yang menarik dari film ini, barangkali, kisah ini ditulis berdasarkan kisah nyata sang penulis buku.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim