Skip to main content

Ulasan Film: Better Watch Out (2017)


Film Better Watch Out dibintangi oleh bintang remaja Australia Levi Miller. Menceritakan tentang seorang remaja Luke (Levi Miller) yang berusia 12 tahun, sedang mengalami masa pubertas. Di usia itu, Luke tak ingin dibilang anak-anak lagi. Ia naksir seorang remaja cantik Ashley (Olivia DeJonge) yang usianya lebih tua beberapa dari tahun darinya. Selain sekolah, Ashley bekerja paruh waktu menjadi baby sitter. Suatu malam, ketika orangtua Luke pergi, mereka mengirim Ashley untuk menjaga Luke. Luke memamfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan rasa sukanya pada Ashley dan menunjukkan bahwa ia bukan anak kecil. Untuk terlihat dewasa atau menjadi seorang laki-laki di mata Ashley, Luke merencanakan sesuatu bersama sahabatnya, Garret (Ed Oxenbould).

Rencana Luke dimulai dari Garret yang berpura-pura jadi penjahat menyelinap ke rumah Luke, lalu Luke akan nampak seperti pahlawan di mata Ashley ketika ia berhasil mengusir penjahat tersebut. Namun rencana Luke tak berhasil karena Ashley akhirnya mengenal penutup kepala yang digunakan penjahat tersebut. Barang itu milik Garret. Bukan pujian yang diterima dari Ashley, Luke malah mendapat cacian dari Ashley. Ia mengatakan:

"Your mental. You're selfish brat with no consideration, and you need Therapy."

Luke tak bisa mengontrol emosinya
 lalu menampar Ashley sampai pingsan, lalu mengikatnya di kursi dan menutup mulutnya.



Rencana pertama Luke gagal, ia masih merencakan rencana selanjutnya. Luke dan Garret bersenang-senang di depan Ashley yang terikat dan terbungkam. Mereka bermain Truth and Dare. Tak hanya itu saja, supaya permainan makin asyik, mereka menelepon Ricky, kekasih Ashley, yang selalu membuat Luke cemburu. Ricky masuk perangkap dua remaja ini, dan diperlakukan hal yang sama dengan Ashley ketika tak berhasil mengalahkan kedua kecerdikan remaja tersebut.

Masih dengan keadaan terikat dan terbungkam, Ashley berusaha melepaskan diri, dari menasehati Luke sampai berusaja membuka ikatan tangannya. Namun ia tetap tidak berhasil. Kegilaan Luke semakin menjadi-jadi. Agar jejaknya tak tercium oleh orang lain dan ditangkap polisi, ia membunuh Garret dan Ricky. Lebih parah lagi, terakhir ia membunuh Ashley, gadis yang ia jatuh-cintai.



Jalinan cerita film ini sangat psikologikal. Remaja yang sedang berada di masa transisi dari anak-anak ke remaja bisa melakukan apapun tanpa pikir panjang dan tak tahu atau tak memikirkan akibatnya. Luke, yang ia pikir akan selamat dari segala kejahatan membunuh orang-orang yang ada di rumahnya untuk menghapus jejaknya, ternyata gagal karena di akhir cerita Ashley masih hidup.

Jalan cerita film ini tak bisa saya tebak dan lumayan mengecoh. Barangkali karena melihat Levi Miller yang manis dan selalu mendapat peran baik di beberapa filmnya. Tapi ia berhasil memainkan film ini dengan baik.

Nilai: 4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim