Skip to main content

Ulasan Film: The Nanny Diaries (2007)




The Nanny Diaries merupakan film bergenre drama komedi. Bagi yang pernah nonton Captain America, The Avenger, dan Iron Man pasti tahu Black Widow/Natasha Romanof, salah satu super hero perempuan Marvel. Pemeran tokoh tersebut adalah Scarlett Johansson. Sebelum ia memainkan tokoh superhero perempuan film tersebut, Scarlett sudah bermain film sejak usianya 10 tahun. Ketika remaja ia bermain film Home Alone 3 (film yang sering saya tonton di TV namun saya tak tahu bahwa si pemeran kakaknya Alex adalah Scarlett). Hampir semua film Scarlett sudah saya tonton. Salah satunya adalah film The Nanny Diaries.

The Nanny Diaries merupakan film Amerika bergenre drama komedi romansa. Film ini dingkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Emma McLaughlin dan Nicola Kraus pada tahun 2002. Film The Nanny Diaries disutradarai dan ditulis oleh Shari Springer Berman dan Rober Pulcini. Film yang berdurasi selama satu jam empat puluh lima menit ini rilis di Amerika pada 24 Agustus 2007.

Film ini berkisah tentang seorang wanita bernama Annie Braddock (Scarlett Johansson), yang baru lulus kuliah Antroplogi dan harus mencari pekerjaan. Ibunya seorang perawat yang ingin anaknya memiliki pekerjaan dan masa depan yang lebih baik daripadanya karena ia tahu Annie adalah anak yang cerdas, lebih cerdas daripadanya. 

Masalah bermula pada saat Annie melakukan wawancara di salah satu perusahaan, sang interviewer menanyakan, "siapa Annie Braddock?" Pertanyaan itu terdengar sangat sepele untuk dijawab, Annie menganggap itu adalah pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Namun pada kenyataannya, tak ada satupun kata yang keluar dari mulut Annie. Dalam sekejap ia kabur dan hilang dari ruang itu. Annie harus mencari tahu siapa dan ingin menjadi apa Annie Braddock.

Alih-alih mendapat kesempatan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya, kehidupan justru membawanya pada kesempatan menjadi seorang Nanny (pengasuh). Tanpa sepengetahuan ibunya, Annie nekad melakoni pekerjaan itu. Masalah dimulai ketika seorang anak, Grayer (hampir 6 tahun), yang diasuh Annie adalah anak yang nakal dan sang ibu, Mrs. X, adalah ibu-ibu sosialita yang sibuk dengan urusannya sendiri.



Perlu beberapa waktu untuk membuat Grayer menerimanya. Sampai akhirnya ia sangat dekat dan membuat Grayer mengatakan "I love you best." Kata-kata itu bukan membuat Annie senang justru ia malah merasa pekerjaan itu 3x lebih berat ketika melihat sepasang mata innocent dan tulus itu.

Masalah terus muncul ketika Annie mengetahui ayah Grayer, Mr. X, pegawai pemerintahan yang memiliki kedudukan tinggi, selingkuh dengan teman kerjanya. Karena peraturan pekerjaan ini juga Annie harus merelakan perasaannya pada seorang laki-laki tampan yang ia sebut Mr. Harvard (Chris Evans). Ya walaupun pada akhirnya mereka bersama. Walaupun kekasih dan sahabatnya Lynette (Alicia Keys) menyarankan untuk meninggalkan rumah itu, tapi Annie masih sangat berat melakukannya karena ia sangat menyayangi Grayer.

Well, intinya film ini tentang mencari jati diri dan "kecemplung" dalam situasi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya namun banyak memberi pelajaran bagi dirinya dan orang lain termasuk Mrs. X. Apa yang sudah Mrs. X lakukan pada Grayer menunjukkan pada Grayer bahwa kebahagiaan tak bisa dibeli.
Grayer:"Nanny, We're going to the beach. When I grow up, I want enough money to build a real castle.
Annie:"Just remember, Grove, that money can't buy love.
Grayer:"But mommy pays you money and I love you."
Karena Annie, hati Mrs. X terbuka untuk merawat dan peduli anaknya (Grayer) dengan sepenuh jiwa dan hatinya.

Selain itu, di akhir cerita, kata-kata Annie (pada kamera tersembunyi) juga menyadarkan Mrs. X betapa egois dirinya yang hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri,
Annie:"I'm the one who's been raising your son. Grayer is not an accessory. His mother didn't order him from a catalogue."
Saya pikir kata-kata sarkastik tersabut bukan hanya ditujukan untuk Mrs. X saja, tapi untuk para orangtua yang hanya sibuk dengan urusan mereka sendiri tanpa memikirkan anak yang membutuhkan perhatian yang sesungguhnya dari orangtua.

Menonton aktris-aktris cantik dan ganteng juga bocah menggemaskan Nicholas Art yang aktingnya
sangat natural, saya rasa film ini sangat menghibur dan patut untuk ditonton, terutama bagi para orangtua dan yang akan menjadi orangtua. Jalan ceritanya pun sangat ringan dan mudah dipahami.

Nilai: 4.5/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim