Skip to main content

Ulasan Film: The Circle (2017)


The Circle merupakan film drama, fiksi-ilmiah, thriller Amerika. Film ini diangkat dari buku dengan judul yang sama yang ditulis oleh Dave Egger tahun 2013. Film yang berdurasi kurang lebih satu jam lima puluh menit ini disutradarai dan ditulis oleh James Ponsoldt. The Circle rilis premier di Tribeca Film Festival pada 26 April 2017, rilis di Amerika pada 28 April 2017, sedangkan rilis di Indonesia pada 3 Mei 2017.

The Circle mengisahkan tentang seorang wanita muda bernama Mae Holland (Emma Watson) yang menginginkan pekerjaan yang lebih baik karena kondisi ayahnya yang sakit dan ibunya yang harus membantu segala yang dibutuhkan ayahnya. Impiannya mendapat pekerjaan baru di salah satu perusahaan IT terbaik di dunia, Circle. Berkat sahabatnya, Annie, dan melalui beberapa proses ia berhasil bekerja di perusahaan tersebut. Tentunya ia sangat senang bahwa impiannya menjadi nyata. Semua kebutuhan dapat terpenuhi dari perusahaan tersebut. Namun dibalik semua itu banyak hal-hal yang terrenggut dari kehidupan pribadinya.

Bekerja di Circle semuanya menjadi mudah. Seperti tak ada yang bisa ditutup-tutupi dan di sembunyikan. Semua orang bisa tahu apa yang kita lakukan dengan menggunakan teknologi yang sudah merekam profil diri ke dalam sistem. Awalnya, semua nampak berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Mae mampu berinteraksi dengan klien dan semua orang melalui jaringan internet dengan baik. Karirnya terus menanjak. Nampak seperti tak ada kendala ketika semua informasi bisa dikendalikan oleh internet. Semua nampak terhubung satu sama lain dengan sangat baik. Sampai akhirnya di satu titik ia mendapati situasi yang membahayakan dirinya sendiri.



Berawal dari salah satu pendiri Circle, Mr. Aemon Bailey (Tom Hanks), mengenalkan produk baru kamera kecil sekali tanpa kabel dan bisa diletakkan di manapun hingga mampu memonitori segala peristiwa. Dari pemandangan indah sampai penjahat atau teroris yang tak akan bisa bersembunyi dari mata kamera kecil tersebut. Circle memiliki motto "Sharing is caring." Yang artinya bahwa setiap peristiwa yang dibagikan pada seluruh dunia adalah suatu kepedulian bagi sesamanya, hal baik ataupun buruk. Mereka bisa melihat dan mendengar semua yang terjadi. Dan Eamon menyebut itu SeeChange. Pikirnya "Untuk tahu dan melihat segalanya yang terjadi adalah sesuatu yang lebih baik."

Ketika kamera itu mulai dipasang, tak ada satupun yang luput dari 'pandangan' kamera. Kamera ini berfungsi dengan sangat baik, dari menemukan pencuri hingga menolong nyawa seseorang. Namun ada sesuatu yang baik tentunya ada juga sesuatu yang buruk. Hal baik tak selalu menjadi baik. Suatu siang, Mae melakukan video call dengan ibunya dan ia melihat karya teman baiknya, Mercer, kandil cantik yang terbuat dari tanduk rusa yang menggantung di ruang tamunya. Niat Mae baik mempublikasikan itu ke media sosial supaya banyak orang yang tahu dan tertarik untuk membelinya. Namun apa yang Mae lakukan tak berbuah manis. Berharap banyak orang akan tertarik membeli karya Mercer, namun justru beberapa orang membuat demo karena menganggap Mercer sebagai pembunuh rusa. Mercer sangat marah atas apa yang dilakukan Mae. Ia sama sekali tidak online atau menggunakan jaringan internet apapun namun justru orang-orang yang menuduhnya tahu itu dari internet.



Tiap kali hatinya gundah, Mae selalu melakukan Kayak di teluk. Malam itu, tempat penyewa Kayak sudah tutup, dan Mae menerobos pintu masuk untuk menaiki Kayak tanpa memakai jaket pelampung. Di tengah teluk, ombak dan angin bertiup kencang lalu Mae terjatuh. Pertolongan melalui helikopter datang, dan itu karena di teluk telah terpasang kamera SeeChange. Mae terselematkan dan menjadi saksi juga membagi pengalamannya pada semua orang yang berada di Circle. Atas kejadian yang menimpa Mae, di atas panggung ia mengatakan beberapa hal:

Secrets are lies. Secrets are what make crimes possible. We behave worse when we're not accountable.

Knowledge is a basic human right. Access to all possible human experience is a basic human right.

Dengan berbagi kejadian yang menimpanya, Mae menjadi orang pertama yang memakai "modified SeeChange". Setiap detik gerak gerik dan kehidupannya, bahkan kehidupan ayah ibunya, akan dilihat oleh siapapun. Tak ada lagi rahasia tentang kehidupannya. Itu membuat ayah ibunya tak nyaman, hingga memutuskan untuk tidak menghubungi Mae dalam beberapa waktu. Sejak saat itu privasi Mae milik publik. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Keluarga dan sahabatnya 'menghilang', dan yang lebih parah adalah Mercer, tewas. Tewas karena ide Mae yang didukung penuh oleh Eamon dan perusahaan tersebut. Sistem itu disebut SoulSearch. Mae pikir bahwa idenya dengan sistem canggih yang dibuat oleh para pendiri Circle bisa mengubah dunia menjadi lebih baik untuk kehidupan masa depan kemanusiaan. Tapi justru itu malah mengambil semua yang ia punya sebelumnya. Menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Ketika hal terburuk terjadi atas tewasnya Mercer, Mae sangat terpukul dan meninggalkan Circle untuk beberapa waktu. Di saat ia offline dan 'sendiri', ia kembali menghubungi sahabatnya Annie, yang telah pergi meniggalkannya, kemudian akhirnya mereka bisa berkomunikasi berdua tanpa dunia mengetahuinya. Annie tahu bahwa Mae sangat sedih atas kematian Mercer. Mae masih berpikir bahwa teknologi memiliki kekuatan untuk mengubah keadaan. Namun Annie bilang:

Technology didn't exactly help the situation.

Mae masih percaya bahwa teknologi bisa merubah kehidupan manusia menjadi lebih baik. Ia berpikir kematian Marcer semata karena alat dan sistem yang buruk, bukan karena Circle. Dan ia memutuskan kembali ke Circle untuk memperbaiki semua kejadian buruk yang sudah terjadi.



Melihat kemajuan teknologi saat ini, saya pikir film ini sangat layak untuk ditonton. Ide cerita dan konfliknya ringan. Menggunakan teknologi yang terhubung dengan internet atau tidak memang tidak terlalu buruk untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapatkan dari kegiatan tersebut. Dengan alat dan sistem yang ada, kita tak akan merasa sendiri dan segalanya bisa dimudahkan. Namun jika kita tidak menggunakan itu dengan bijaksana, maka "online" bisa memberikan banyak masalah, membahayakan hidup kita sendiri, kebebasan dan privasi terenggut, bahkan kehilangan banyak hal berharga yang tak bisa hanya sekadar disimpan dalam memori teknologi.

Nilai: 4/5

Comments

Popular posts from this blog

Ulasan Film: Sadak 2

Sadak 2 merupakan sekuel film India Sadak yang rilis tahun 1991 dibintangi oleh Sanjay Dutt. Ia pun kembali menjadi pemain utama di Sadak 2. Selain Sanjay Dutt, Sadak 2 dibintangi oleh Alia Bhatt dan Aditya Roy Kapur. Film yang menuai kontroversi sejak perilisan trailernya dengan dislike terbanyak sepanjang sejarah film India ini mengisahkan tentang seorang gadis, Aryaa Desai (Alia Bhatt), yang harus melakukan perjalanan ke Kailash demi memenuhi keinginan mendiang ibunya. Dengan menyewa jasa taksi yang sudah Aryaa pesan beberapa waktu sebelumnya yang mana pemiliknya adalah Ravi  Kishore (Sanjay Dutt). Bersama kekasihnya, Vishal Thakur (Aditya Roy Kapur), Aryaa menjalankan misinya yang pastinya tak mulus. Perebutan harta kekayaan dan kepercayaan agama dengan aliran tertentu adalah isu yang diangkat dalam film berdurasi selama dua jam enam belas menit ini. Hal itu dikuatkan dengan baris kalimat: Tak ada bisnis yang lebih besar daripada bisnis tuhan . Terlepas dari kontroversi film ini, d

Ulasan Film: Blok M (1990)

Blok M merupakan film drama remaja Indonesia tahun 1990. Film ini disutradarai oleh Eduard Pesta Sirait dan ditulis oleh Helmy Yahya yang juga menjadi salah satu pemain pendukung dalam film ini. Film Blok M dibintangi oleh Desy Ratnasari , Paramitha Rusady Nia Lavenia, Lenny Marlina, Chris Salam, Torro Margen, dan masih banyak lagi. Paramitha Rusady meraih nominasi sebagai Aktris Pendukung Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 1990 atas perannya di film ini. Blok M mengisahkan tentang kehidupan remaja SMA Jakarta yang senang hang out dan menghabiskan waktu setelah sekolah di mall Blok M dan lintasan melawai. Lola (Desy Ratnasari), seorang remaja SMA yang memiliki genk bersama 3 temannya, Widya (Nia Lavenia), Uyun, dan Winda. Lola yang selalu kesepian karena kedua orangtuanya yang sibuk selalu menghabiskan waktunya di Blok M bersama genk-nya yang sangat kompak dan solid hanya untuk bersenang-senang. Berbeda dengan Lola, Cindy (Paramitha Rusady), yang juga teman satu

The Mentalist (2008-2015)

The Mentalist adalah judul TV Series polisi (detektif pembunuhan) Amerika yang tayang dari September 2008 sampai Februari 2015. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Tayang dari Season 1 sampai season 7 dengan jumlah episode sebanyak 151. Season 1 berisi 23 episode, season 2 berisi 23 episode, season 3 berisi 24 episode, season 4 berisi 24 episode, season 5 berisi 22 episode, season 6 berisi 22 episode, dan season 7 berisi 13 episode. The Mentalist adalah TV series drama misteri polisi Amerika. TV Series ini diciptakan oleh Bruno Heller yang juga menjadi Eksekutif Produser. Cerita The Mentalist ditulis oleh beberapa penulis yang berbeda (7 penulis), dan juga disutradarai oleh orang yang berbeda-beda (6 penulis), salah satunya disutradarai oleh pemain utama serial ini, Simon Baker. Aktor inti TV Series ini adalah: Simon Baker sebagai Patrick Jane (Konsultan) Robin Tunney sebagai Teresa Lisbon (Agen CBI/FBI) Tim Kang sebagai Kim